Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Meraup Untung dari Pasar Malaysia?

Kompas.com - 16/05/2012, 10:53 WIB

KOMPAS.com - Masyarakat dan pengusaha Malaysia menggemari produk kerajinan yang unik dan khas, dan sulit ditiru, buatan Indonesia. Jika Anda memiliki bisnis kategori ini, pangsa pasar di Malaysia menjadi potensi besar untuk digali. Anda bisa meraup untung, sekaligus berkontribusi meningkatkan ekspor Indonesia ke Malaysia.

Daya beli masyarakat Malaysia yang tinggi bukan satu-satunya alasan mengapa pasar ini berpotensi besar. Kesesuaian selera masyarakat Malaysia dengan produk kerajinan, fashion, dan produk lifestyle Indonesia menjadi kunci utamanya. Di tambah lagi, banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI), baik kalangan ekspatriat yang bekerja di perusahaan multinasional hingga pekerja di perkebunan dan kilang, menjadi ceruk pasar lainnya. Menyediakan produk Indonesia untuk orang Indonesia di negara tetangga menjadi tantangan bagi pengusaha dan perajin Indonesia.

Ani Mulyani, Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Malaysia keunikan produk Indonesia menjadi andalan dan incaran di Malaysia. Meski begitu, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan dan seringkali menjadi kendala. Jika Anda merasa mampu merambah pasar ini, terdapat sejumlah hal berikut ini yang perlu lebih jeli Anda perhatikan:

Selera konsumen
Produk Indonesia memang digemari di Malaysia, namun pebisnis Indonesia juga perlu jeli mencermati selera masyarakat Malaysia lebih detil. Produk fashion, seperti busana muslim misalnya. Tak semua model busana muslim laku dijual di Malaysia. Model abaya dan kaftan lebih digemari, dibandingkan tunik dengan celana panjang. Warna busana muslim yang cerah dengan detil payet dan manik juga lebih disukai ketimbang warna gelap. Mukena juga disukai, tetapi hanya yang berwarna putih. Mengenai produk handicrafts, secara umum masyarakat Malaysia menyukai berbagai produk kerajinan dari Indonesia.

Penetapan harga
Masyarakat Malaysia rutin belanja dalam jumlah besar di Indonesia, terutama di Pasar Tanah Abang dan Bandung. "Mereka tahu harga, jadi saat menawarkan produk Indonesia di Malaysia, pasang harga yang tepat tidak asal menaikkan harga jual," jelas Ani saat peluncuran Inacraft Lifestyle in Malaysia, di Auditorium Kementrian Perdagangan Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Perhitungkan harga jual dengan merinci biaya pengiriman, produksi, dan keuntungan. Ani menegaskan, jangan sekadar menaikkan harga dari Rp 7.000 menjadi 7 ringgit misalnya. Konsumen juga bisa berhitung, sehingga mereka takkan membeli barang yang menurut mereka terlalu mahal apalagi harganya cenderung tidak masuk akal, dibandingkan mereka berbelanja sendiri ke Indonesia.

Manfaatkan pameran
Manfaatkan kesempatan pameran untuk mengenalkan produk Indonesia di Malaysia. Pada ajang seperti inilah kerjasama bisnis bisa terjadi, Anda bisa menemukan agen atau distributor yang tepat. Selanjutnya, Anda bisa memasok produk Indonesia ke Malaysia dan meraup untung darinya.

Pameran di Malaysia yang berskala besar juga memberikan nilai tambah. Pasalnya, kegiatan pameran biasanya akan disebarluaskan melalui berbagai media promosi. Salah satunya saluran televisi Indonesia di Malaysia. Dengan begitu, semakin banyak konsumen yang terserap melalui pameran, dan produk Anda bisa lebih dikenal.

Pameran kerajinan menjadi momen tepat untuk mengenalkan produk di Malaysia. Pasalnya, pada kesempatan inilah produk kerajinan Indonesia bisa unjuk gigi. Menurut Ani, Malaysia tidak punya banyak produk kerajinan. Sehingga begitu pameran produk kerajinan Indonesia berlangsung, konsumen akan berdatangan.

"Mereka tidak punya produk kerajinan, tapi mereka punya National Craft Day setiap tangga 22 Maret. Selama dua minggu mereka melakukan kegiatan berkaitan dengan kerajinan, dan tahun 2012 ini sudah memasuki tahun ke-10, ini yang Indonesia belum punya," tutur Ani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com