Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 18/10/2022, 11:53 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com — Jika mata sering diibaratkan sebagai "jendela jiwa", maka kuku bisa menjadi jendela untuk melihat status kesehatan seseorang.

Hal ini karena perubahan pada kuku bisa disebabkan oleh penyakit tertentu.

  • Kuku kuning

Beberapa penyakit yang bisa berpengaruh pada kondisi kuku misalnya sindrom kuku kuning (yellow nail syndrome).

Kuku akan tampak menebal dan pertumbuhannya lambat. Biasanya dikaitkan dengan penyakit pernapasan.

Sementara itu, jika kuku berwarna kuning, tetapi pertumbuhannya normal, itu bisa menjadi tanda diabetes.

Baca juga: Tanda Putih di Kuku Bukan Pertanda Ada yang Rindu, Lalu Apa?

Itu karena diabetes dapat menyebabkan glukosa, menyebabkan tumpukan protein kolagen di kuku sehingga kuku tampak kuning.

Jika kuku kamu berwarna kuning dan terjadi gejala diabetes lainnya, seperti peningkatan rasa haus atau buang air kecil, segeralah berkonsultasi dan cek kadar gula darah kamu.

Gejala lain dari masalah yang lebih besar?

  • Kuku sendok

Kuku sendok, di mana kuku mencekung dan muncul jauh dari jari. Kamu bahkan sampai bisa menempatkan setetes cairan dalam kuku kamu.

Kondisi ini dapat dihubungkan dengan anemia defisiensi zat besi, hipotiroidisme atau penyakit hati (liver).

  • Garis merah/coklat di bawah kuku

Yang cukup menarik, ada beberapa perubahan kuku yang juga dapat menjadi tanda masalah kardiovaskular.

Pendarahan pecah atau garis merah dan coklat di bawah kuku kamu bisa menjadi tanda infeksi katup jantung.

  • Bercak putih pada kuku

Kondisi lain yang sering kita temui adalah bercak putih pada kuku.

Sebagian orang percaya bercak putih yang ada pada kuku adalah tanda kekurangan kalsium dan berarti kamu perlu minum lebih banyak susu.

Baca juga: Muncul Bintik Putih di Kuku, Apakah Berbahaya?

Tetapi, hal itu tidak selamanya benar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com