Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2017, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Bill Gates, pemilik Microsoft dan Mark Zuckerberg pendiri Facebook, adalah contoh sukses orang-orang yang memilih berhenti kuliah di tengah jalan untuk membesarkan usahanya. Cerita sukses mereka menjadi inspirasi banyak anak-anak muda untuk mengejar mimpinya.

Meski demikian, sebenarnya Gates dan Zuckerberg adalah anomali di dunia nyata. Faktanya, mayoritas pemimpin puncak di perusahaan bergelar sarjana dan memiliki prestasi akademik cemerlang.

Gelar dan ijasah memang bukan segala-segalanya, tetapi pendidikan adalah investasi yang sangat penting dalam kehidupan.

Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap lebih dari 11 ribu petinggi, termasuk CEO, politikus, orang terkaya, hakim, pemilik perusahaan internasional, dan orang-orang berpengaruh lainnya, baik pria dan wanita, adalah orang berpendidikan.

Menurut survei tersebut, 94 persen pemimpin dan petinggi lulus kuliah dan 50 persennya merupakan lulusan universitas ternama.

Sekitar 80 persen dari orang-orang berpengaruh versi majalah Forbes, menempuh pendidikan di universitas ternama.

Meski demikian, ternyata tidak ada perbedaan besar pada penghasilan orang yang kuliah di universitas elit dengan universitas biasa saja. Paling tidak dalam jangka panjang. Yang terpenting adalah kuliah dan lulus.

Data memang menunjukkan, universitas ternama memiliki keunggulan dalam hal membangun jejaring dan juga citra yang baik dalam CV yang kita buat.

Meneruskan pendidikan sampai jenjang sarjana memang bukan satu-satunya cara meraih sukses. Tetapi, jika Anda tak mau masuk universitas atau terpikir untuk drop-out, ingatlah bahwa Gates dan Zuckerberg pun sempat kuliah.

Ada banyak bukti di sekitar kita bahwa pendidikan akan membuka pintu-pintu kesempatan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com