Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2017, 15:25 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Kelebihan berat badan atau kegemukan memiliki dampak serius pada kesehatan, termasuk penyakit yang sering dianggap momok mematikan, kanker.

Menurut sebuah studi terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, 40 persen dari semua kanker dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

Penelitian yang meneliti data kanker di Amerika Serikat selama periode 2005 sampai 2014
menemukan bahwa hampir 1,6 juta kanker yang didiagnosis pada tahun 2014, sekitar 630.000 di antaranya adalah kanker yang terkait dengan obesitas.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) juga mengatakan, bahwa 13 kanker yang dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas terjadi pada kerongkongan, kanker payudara (pada wanita pascamenopause), kolon dan rektum, endometrium, kantong empedu, perut, ginjal, hati, ovarium, pankreas, tiroid, meningioma (kanker selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang), multiple myeloma dan kanker sel darah.

Untuk beberapa kanker yang terkait obesitas, seperti tiroid, hati, perut, pankreas, dan ginjal, meningkat setiap tahunnya. Itu berarti 4 dari setiap 10 kanker yang didiagnosis setiap tahun dapat dikaitkan dengan kegemukan.

Meski peneliti belum mengetahui dengan jelas kaitan antara kelebihan berat badan dan kanker, namun diduga kelebihan lemak akan memicu produksi senyawa peradangan di tubuh.

Selain itu, lemak juga akan memengaruhi cara kerja sel-sel tubuh. Sel lemak ternyata sangat aktif dan memproduksi hormon dan protein yang dilepaskan ke peredaran darah ke seluruh tubuh, sehingga organ yang bisa terkena kanker dapat berada di mana saja.

Sel lemak juga akan menarik sel imun ke jaringan tubuh. Sel imun ini kemudian akan melepaskan zat-zat yang bersifat peradangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com