Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2017, 23:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Penampilan Kendall Jenner pada Met Gala musim semi ini menjadi perhatian dunia.

Pasalnya, model berusia 21 tahun tersebut mengenakan busana 'ajaib' yang membuat seluruh mata tertuju padanya.

Bintang Amerika Serikat itu mengenakan gaun hitam tipis berlapis kristal dari La Perla, lengkap dengan 'thong' yang mengekspos keseksian bokongnya.

Pada era sebelumnya, thong selalu dikaitkan dengan hal-hal yang berbau erotis.

Lalu pada era 80-90an thong menjadi fenomena budaya pop sebelum akhirnya berdiri di karpet merah bersama Kendal Jenner, dan menjadi pakaian dalam sehari-hari wanita.

Baca: Calon Ratu Thailand Terekam Topless dan hanya Pakai G-string

Pakaian seksi ini terkenal berkat label pakaian dalam New York Hanky Panky, yang mempopulerkan celana dalam berenda ini pada ulang tahun ke 40 di musim gugur.

Kini celana dengan karet berenda ini hadir dalam berbagai warna yang digemari oleh seluruh wanita di dunia.

Jika ditelusuri kembali, konsep celana dalam yang mengekspos bagian pantat ini telah digunakan sejak zaman Mesir Kuno.

Namun, pakaian dalam yang hanya menutupi organ intim ini hadir kembali pada era 70an.

Momennya terjadi kala perancang kontroversial kelahiran Austria, Rudi Gernreich, menciptakan thong sebagai respons atas larangan untuk telanjang di kolam renang publik Los Angeles.

Hanky Panky menemukan kembali konsep pakaian dalam ini pada tahun 1977 berkat Yorkers Gale Epstein dan Lida Orzeck.

Mereka memutuskan untuk membuat pakaian dalam atau lingerie yang terinspirasi dari bra dan celana dalam yang sederhana.

Baca: Pria, Inilah Cara Memilih Lingerie untuk Pasangan Anda

Model lingerie tersebut terinspirasi dari saputangan berenda yang biasa digunakan sebagai hadiah ulang tahun.

Kemudian, produk Hanky Panky ini mulai tersebar di berbagai butik dan departement store.

Namun, baru pada tahun 1986 produk pakaian dalam ini muncul dengan konsep renda elastis yang menjadi penjualan terbesar.

"Tahun 70 dan 80an lingerie jenis ini baru dikembangkan dengan kombinasi bahan spandex dan renda. Tapi, produk ini belum tersebar luas," ujar Epstein.

Halaman:
Sumber nypost.com


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com