Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2018, 14:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terbongkarnya gudang penyimpanan kosmetik palsu dan ilegal di Serang, Banten, mengingatkan kita bahwa kosmetik yang tidak aman masih beredar di sekitar kita.

Sebagai konsumen kita harus lebih berhati-hati dalam memilih produk kecantikan. Apalagi, kosmetik palsu itu bisa saja mengandung bahan berbahaya.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, Melyawati Hermawan menjelaskan, produk palsu pada umumnya tidak memberikan efek maksimal terhadap konsumen.

Produk kosmetik palsu juga umumnya tidak mengandung bahan-bahan seperti yang diklaim dalam kemasan.  Misalnya, produk pelembab kulit tubuh yang dikemas kembali menjadi pelembab wajah atau krim pengencang kulit namun tidak mengandung zat yang dimaksud.

"Padahal harapannya beli merek itu katanya bisa mengencangkan, dan sebagainya. Tapi ingridient tidak sesuai. Jadi sudah pakai kok enggak ada efeknya," ujar Melyawati ketika dihubungi, Selasa (7/8/2018).

Lain halnya jika kita memakai produk kosmetik atau perawatan kulit yang sudah kadaluwarsa. Selain penggunaan produk tidak efektif ada pula efek lain yang berdampak pada kulit.

Melyawati menjelaskan, ketika sebuah produk mencapai masa tertentu, maka kandungan kimianya akan berubah. Hal ini bisa terlihat dari perubahan tekstur atau warna produk.

Penggunaan produk kadaluwarsa berpotensi menyebabkan iritasi, kulit memerah, gatal, hingga bruntusan.

"Perhatikan misalnya teksturnya harusnya kental, kok jadi encer atau sebaliknya. Perubahan kimia seperti itu jelas merugikan," tuturnya.

Baca juga: Inilah Pengungkapan Kasus Kosmetik Palsu dalam 5 Tahun Terakhir

Namun, sayangnya tidak ada ciri fisik yang bisa kita lihat ketika pertama kali menggunakan produk palsu.

Melyawati menekankan, konsumen harus cerdas dalam membeli produk kosmetik dan perawatan kulit.

Pertama, adalah membelinya di tempat yang terpercaya.

"Jadi kalau tempatnya saja sudah aneh-aneh, kita harus tahu sendiri," kata dia.

Faktor harga juga harus menjadi perhatian. Konsumen harus curiga jika menemukan harga sebuah produk terlalu murah, padahal produk aslinya cukup mahal.

"Misal originalnya Rp 500 ribu, ini dijual Rp 50 ribu. Tentu tidak masuk akal," tuturnya.

Namun, seringkali pemalsu yang cerdik justru membanderol kosmetik palsunya dengan harga yang mirip dengan produk asli. Pada kondisi seperti ini seringkali konsumen tak curiga karena harga produknya sama seperti produk asli.

Selain itu, perhatikan kode Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tercantum.

"Kita lihat nomornya dan expired date-nya. Walaupun ini bisa juga dipalsukan. Kadang suka dikasih label yang mirip tapi beda warna atau pudar karena pakai percetakan murah," paparnya.

Intinya, usahakan membeli produk kosmetik dan perawatan kulit di tempat terpercaya dan jangan mudah tergoda iming-iming tertentu.

Baca juga: Karena Skincare adalah Investasi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com