KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang tidak menyadari dirinya menderita buta warna, terutama pada anak-anak.
Nah, untuk memastikan kelainan dalam penglihatan ini, bisa dilakukan dengan melakukan tes buta warna.
Buta warna merupakan salah satu masalah penglihatan.
Penderita buta warna tidak dapat melihat beberapa warna dengan jelas dan akurat.
Mereka mungkin merasa kesulitan untuk membedakan beberapa warna, contohnya merah-hijau, merah-kuning-hijau, atau biru-kuning. Masalah semacam ini dikenal dengan buta warna parsial.
Bahkan pada sebagian orang, sama sekali tak mampu mengenali warna, atau buta warna total.
Baca juga: Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan Total?
Penyebab buta warna
Secara umum, buta warna disebabkan karena warisan genetik. Namun, terkadang buta warna juga bisa disebabkan beragam faktor lain.
Misalnhya, adanya cedera fisik atau paparan zat kimia, adanya kerusakan saraf optik, atau pun kerusakan fungsi bagian otak yang memproses informasi warna.
Bisa juga disebabkan karena katarak, dan proses penuaan pada usia lanjut.
Buta warna juga bisa disebabkan oleh suatu penyakit, seperti diabetes, glaukoma, atau multiple sclerosis.
Beragam jenis tes buta warna
Selain untuk mengatasi masalah pada penglihatan, tes buta warna juga penting digunakan untuk menyaring pelamar di bidang pekerjaan yang mementingkan kemampuan persepsi warna.
Misalnya, pada profesi penegak hukum, militer, teknik, atau elektronik, hingga kedokteran.
Laman Alodokter melansir beberapa tes buta warna yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis kelainan ini.