Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 November 2018, 16:48 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keju merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam aneka makanan sebagai dasar adonan atau topping, seperti cheese cake, spageti, dan pizza.

Perlu diketahui, keju terdiri dari beberapa jenis, seperti parmesan, cheddar, mozarella, edam, emmental, brie, dan camembert.

Dari bermacam jenis keju di atas, yang paling mahal ternyata keju jenis parmesan.

Dilansir dari Food Insider, satu gelondong parmesan rata-rata dihargai 1.000 euro atau sekitar Rp 16,573 juta dengan berat 88 pon atau sekitar 44 kg.

Berikut beberapa faktor yang membuat parmesan ini lebih mahal dari jenis keju lainnya.

1. Butuh puluhan galon susu sapi

Susu sapi segar sedang diolah dalam tong untuk dijadikan Keju Parmesan.YouTube: Food Insider Susu sapi segar sedang diolah dalam tong untuk dijadikan Keju Parmesan.

Untuk membuat parmesan berkualitas baik, dibutuhkan sekitar 31 galon susu sapi murni dari Italia.

Dalam setahun, rata-rata di Italia menghasilkan 3,6 juta gelondong keju dan membuat indstri pembuatan keju menghasilkan 2,2 juta euro atau sekitar Rp 36,6 triliun.

Ini membuat parmesan menjadi salah satu produk eksport terbesar di Italia.

Baca: Konsumsi Keju Tak Menaikkan Kadar Kolesterol?

2. Tiga bahan utama

Dalam proses pembuatan Keju Parmesan, dibutuhkan juga bahan dasar seperti susu sapi segar, garam, dan beberapa sisa keju.YouTube: Food Insider Dalam proses pembuatan Keju Parmesan, dibutuhkan juga bahan dasar seperti susu sapi segar, garam, dan beberapa sisa keju.

Sejak dulu tempat pengolahan keju parmesan, Parmagiano Reggiano di daerah Parma dan Reggio Emilia, Italia Utara, mewarisi resep pembuatan jenis keju bertekstur keras ini dengan tiga bahan dasar, yakni susu sapi murni, garam, dan sisa-sisa keju.

Ada sekitar 329 produsen susu di dunia yang bersertifikat untuk memproduksi parmesan. Mereka mendirikannya di lokasi yang sama, karena adanya bakteri baik untuk pencernaan sapi.

Pimpinan Parmagiano Reggiano, Nicola Bertinelli mengungkapkan bahwa dalam pembuatan parmesan dalam satu gelondong ada proses pencampuran susu sapi segar dengan susu skim lama yang disatukan dalam tong besar.

3. Fermentasi

Proses pengangkatan endapan susu yang diangkat menggunakan kain.YouTube: Food Insider Proses pengangkatan endapan susu yang diangkat menggunakan kain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau