Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2018, 16:24 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keju merupakan bahan pangan yang sering mendapat kesan negatif, bahkan dikaitkan dengan risiko kesehatan yang tinggi.

Kandungan lemak jenuh pada produk susu seperti keju dipercaya meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah di kemudian hari.

Namun, keju tak selalu buruk. Setidaknya ini menurut penelitian yang telahditerbitkan dalam The American Journal of CLinical Nutrition. 

Para ahli menemukan, orang yang memiliki konsentrasi asam lemak lebih tinggi dalam darahnya ternyata risiko kematiannya akibat stroke justru lebih rendah 42 persen.

Selain itu, asam heptadekanoat yang ditemukan dalam darah, yang merupakan bentuk asam lemak jenuh, dikaitkan dengan penurunan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.

Kesimpulan itu dihasilkan oleh studi yang dilakukan selama 22 tahun dan melibatkan 2.907 orang berusia di atas 65 tahun. Pada awal studi, seluruh responden tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler.

Baca juga: Mengenali Beragam Manfaat Keju bagi Kesehatan

Konsentrasi asam lemak dalam plasma darah peserta diukur pada awal riset, setelah enam tahun, dan 13 tahun masa penelitian.

Dalam durasi studi itu, tercatat 2.428 kematian pada akhir penelitian, dan 833 di antaranya terjadi karena penyakit kardiovaskular.

Menurut ketua peneliti, Marcia Otto, selain tidak penyebabkan kematian, hasil riset menunjukan asam lemak pada susu dapat menurunkan risiko kematian akibat stroke.

"Temuan kami tidak hanya mendukung, tetapi juga secara signifikan memperkuat bukti yang menunjukkan lemak susu tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kematian secara keseluruhan pada orang dewasa," kata Marcia Otto, selaku pemimpin riset.

Walau terbuat dari produk susu, tetapi keju merupakan sumber kalsium dan vitamin yang dibutuhkan tubuh kita. Meski begitu, tetap jangan berlebihan mengonsumsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com