Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Januari 2019, 07:01 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Petarung MMA dari Irlandia, Conor McGregor punya cara sendiri untuk menjaga kebugarannya sebagai petarung hebat dunia.

McGregor yang menjadi atlet beladiri terkaya keempat dari 100 nama yang masuk daftar Forbes ini ingin selalu siap bertarung sehingga selalu menjaga kondisinya.

Jika kamu ingin memiliki level kebugaran seperti McGregor, ada lima tips yang bisa kamu terapkan, seperti dilansir dari Men's Health UK:

1. Variasi adalah kunci

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

First it was Bruce Lee. Now it is Conor Mac.

A post shared by Conor McGregor Official (@thenotoriousmma) on Aug 9, 2018 at 7:21am PDT

 

"Banyak orang terjebak pada rutinitas dan melakukan hal yang sama terus menerus. Aku pribadi ingin menjadi pakar dalam berbagai gaya tarung, metode latihan, dan pola pikir yang selalu baru," ujarnya.


Cobalah untuk melakukan olahraga bervariasi dengan menargetkan kelompok otot berbeda pada setiap sesi latihan. Hal itu akan membantumu membangun kekuatan yang lebih besar dan mendapatkan hasil yang lebih hebat.

Menjalani rutinitas yang sama setiap harinya tidak hanya membosankan bagi kita, namun juga bagi otot kita.

Jika ingin otot cepat terbentuk, berikanlah "tekanan" yang besar dan variatif pada setiap sesi latihan. Stres pada otot dan juga pemulihan yang terjadi setelahnya adalah kunci pembentukan otot.

Otot kita juga cepat beradaptasi dengan stimulus. Jika ingin pertumbuhan otot, tambahlah stimulusnya. Hal ini bisa dilakukan lewat penambahan set, repetisi, pergantian pola latihan, atau penambahan intensitas.

2. Tahu kapan harus berhenti

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Conor McGregor Official (@thenotoriousmma) on Oct 3, 2018 at 2:53am PDT

Banyak orang terobsesi memiliki tubuh yang bugar dan atletis. Obsesi yang dirasakan bisa jadi lebih besar ketika seseorang melihat adanya perubahan bentuk tubuh.

Namun, kita juga harus memahami kapan harus berhenti melatih tubuh untuk mendapatkan manfaat lebih.

Jangan sampai kita terlalu banyak berlatih atau overtraining. Overtraining bisa berakibat lebih dari sekadar kelelahan, melainkan lebih serius. Hal ini bisa menyebabkan sakit dan cedera.

Terapis olahraga di Embody Fitness, Sophie Whitehead menjelaskan, overtraining terjadi ketika tidak ada keseimbangan antara latihan dan pemulihan.

"Terus menerus menstimulus tubuh dan tidak melakukan pemulihan yang cukup akan membuat kita overtraining," kata Whitehead.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau