Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 Juli 2019, 20:03 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pelanggan Forever 21 dikejutkan dengan adanya camilan diet Atkins di dalam pesanan pakaian mereka.

Pelanggan tersebut kecewa, karena mereka tak memesan camilan tersebut dan menganggap apa yang dilakukan Forever 21 merupakan bentuk body shaming.

"Temanku membeli pakaian plus size dari @Forever21 dan mereka memberinya sampel camilan diet Atkins!! Kalian bercanda?!? #forever21 #shopping #plussize #fahion #bodyshaming #getthisreported," tulis akun @melodycgreen.

"Ukuran celanaku berubah dari 24 menjadi 18, masih tergolong perempuan berukuran besar (pluz size), jadi aku memesan celana jeans dari @Forever21. Aku buka bungkusnya dan di dalamnya ada camilan Atkins. Apa yang mau kalian katakan padaku Forever 21, aku gendut dan harus menurunkan berat badan? Apakah kalian memberikannya juga pada perempuan yang tidak masuk kelompok plus size?" tulis akun @MissGirlGames.

"Ibuku memesan beberapa koleksi pakaian plus size dari @Forever21 dan mereka mengirimkan camilan diet Atkins bersama dengan pesanan ibuku????," tulis akun @jessemarisaelao.

Baca juga: Atkins, Diet yang Membolehkan Anda Makan Lemak

Beberapa pelanggan menertawakan pengalaman mereka mendapatkan camilan Atkins tersebut, seperti Jesse dan ibunya.

Namun, ia berbagi pengalaman tersebut karena apa yang dilakukan Forever 21 dianggap bisa memberikan pesan yang merusak.

"Kami memahami bahwa hal itu memberi pesan negatif tentang citra tubuh. Kami tidak mendukung makanan diet atau diet ikut-ikutan. Kami juga tahu apa masalah kesehatan yang akan dialami," kata Jesse.

Banyak pengguna Twitter marah dengan selipan camilan Atkins tersebut, karena selain dianggap sebagai body shaming, juga berpotensi mengacaukan usaha orang yang berjuang untuk pulih dari masalah gangguan makan.

Ada pula pengguna Twitter yang menyalahkan Atkins, karena tidak seharusnya menyalurkan produk diet mereka pada pasar perempuan remaja.

Sebab, perempuan remaja adalah demografi dengan rasio prevalensi tertinggi mengenai gangguan makan dan komplikasinya.

Baca juga: 5 Langkah Cegah Gangguan Makan Makin Buruk pada Remaja

Dalam sebuah pernyataan, Forever 21 mengonfirmasi bahwa sampel tersebut dikirimkan sesekali bersama dengan barang yang dipesan para pelanggan.

Mereka berupaya memberi kejutan para pelanggannya, dengan produk-produk gratis dari pihak ketiga dalam pesanan produk Forever 21 secara online.

Adapun mengenai camilan Atkins, Forever 21 mengirimkannya kepada semua pelanggan, tidak hanya pada pelanggan yang memesan pakaian kategori plus size.

Ritel tersebut mengakui langkahnya keliru.

"Ini adalah kekeliruan pihak kami dan kami meminta maaf kepada semua pelanggan yang merasa tersinggung, sebab kami tidak bermaksud demikian," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.

Baca juga: 6 Pertanyaan Ini Bisa Ungkap Adanya Gangguan Makan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau