Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Alat Masak Anti Lengket Bisa Racuni Makanan

Kompas.com, 29 Juli 2019, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir setiap rumah pasti memiliki wajan atau panci anti lengket untuk memasak.

Alat masak semacam itu memang sangat cocok digunakan untuk menggoreng atau memasak makanan yang mudah menempel, sehingga kita tak perlu bersusah payah saat mencucinya.

Sayangnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengklaim alat masak anti lengket bisa mengandung bahan kimia berbahaya, yang tentunya akan meracuni makanan.

FDA melaporkan adanya PFAS atau Asam perfluorooktanoik yang merupakan bahan kimia sintetis pada sekitar 98 persen di aliran darah warga di Amerika Serikat.

Baca juga: Helen, Wanita Australia yang Gemar Masak Makanan Indonesia

Salah satu penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi.

Badan Perlindungan Lingkungan AS mengklaim zat berbahaya diserap ke dalam makanan dari hal-hal seperti peralatan masak antilengket.

FDA mengklaim kadar PFAS tersebut belum cukup tinggi untuk membahayakan kesehatan. Namun, bukan berarti kita harus mengabaikannya.

Pasalnya, PFAS yang bisa masuk ke dalam makanan saat proses memasak dengan api besar dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan serius.

Misalnya kanker, infertilitas atau kerusakan ginjal dan hati.

Para ilmuwan memang belum memastikan apa efek PFAS untuk tubuh. Tapi, sebaiknya kita melakukan pencegahan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Bukan begitu?

Memilih alat masak anti lengket yang aman

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau