KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga di Serpong, Tangerang, diketahui mencampurkan susu yang dikonsumsi anak majikannya dengan obat alergi, cetirizine.
Cerita ini viral setelah dibagikan ibu anak tersebut melalui akun Instagram-nya.
Kejadian tersebut menyebabkan si anak yang meminum susu campur obat itu tidur yang terlalu lama.
Melansir laman National Health Service, cetirizine sebenarnya bisa diminum dengan susu, air putih, maupun jus.
Akan tetapi, dengan ketentuan batas aman, dan seharusnya hanya digunakan ketika pasien tersebut memang diindikasikan membutuhkan obat tersebut.
Cetirizine merupakan obat alergi, golongan obat keras yang penggunaannya harus hati-hati dan sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Cetirizine juga bukan obat tidur, tetapi memiliki efek samping yang menyebabkan kantuk.
Baca juga: Viral ART Campur Susu dengan Obat Alergi, Ini Penjelasan Psikolog
Mencampur obat dengan susu juga tidak dianjurkan karena ada beberapa obat yang memiliki reaksi apabila dicampur dengan susu.
Berikut ini beberapa obat yang tidak disarankan dicampur dengan susu dan bisa menimbulkan reaksi:
Antibiotik Tetrasikilin tidak disarankan untuk diminum bersama susu.
Hal ini karena pemakaian tetrasiklin bersamaan dengan susu atau makanan yang mengandung ion kalsium, magnesium atau ion besi dapat terbentuk khelat yang larut yang bisa mengurangi kemampuan absorbsinya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology, menyebutkan, susu menurunkan absorbsi tetrasiklin sebesar 65 persen , dan makanan sebesar 46 persen.
Adapun beberapa nama dagang antibiotik tetrasiklin yang beredar di masyarakat adalah Sanlin, Soltralin 500, Super Tetra, serta Tetrin
Golongan antibiotik quinolone sangat disarankan untuk tidak diminum bersama-sama dengan susu.
Golongan antibiotik quinolone di antaranya ciprofloxacin, levofloxacin, ofloksasin, dan norfloksasin.