Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 5 September 2019, 08:03 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehidupan seks yang memuaskan adalah dambaan sebagian besar orang. Hal itu bisa berdampak pada kualitas relasi dengan pasangan dan kebahagiaan pernikahan.

Salah satu cara mudah untuk mendapatkan kepuasan seks adalah lewat kegiatan olahraga. Beberapa penelitian telah membuktikan kaitan antara kedua aktivitas fisik tersebut.

Riset yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine merupakan salah satu yang mengonfirmasi. Studi itu melibatkan responden lebih dari 6.000 orang pengendara sepeda, pelari, dan perenang.

Mereka dikelompokkan masuk dalam ketegori seberapa sering dan keras olahraga setiap minggu.

Dalam riset ini, peneliti menggali aktivitas fisik dan seksual mingguan responden. Kemudian, secara spesifik melihat pengalaman responden pria tentang disfungsi ereksi dan perempuan tentang disfungsi seksual, kepuasan orgasme, dan gairah.

Hasil secara keseluruhan menarik. Para peneliti menemukan, semakin seseorang sering dan lebih giat seseorang berolahraga per minggu, kian rendah peluang mereka dari segala jenis disfungsi seksual.

Baca juga: Kepuasan Seksual Wanita Milenial Semakin Berkurang, Apa Sebabnya?

Artinya, lebih banyak olahraga berkait erat dengan fungsi seksual lebih sehat.

Pria yang berlari selama 4,5 jam per minggu pada 8,6 mil per jam (kira-kira kecepatan 7 menit mil), menurunkan risiko disfungsi ereksi sebesar 23 persen.

Sementara perempuan yang berlari dengan kecepatan sama, selama empat jam dalam satu minggu, 30 persen lebih kecil kemungkinan mengalami disfungsi seksual.

Lalu, pria yang bersepeda sekitar 10 jam per minggu dengan kecepatan sekitar 16 mil per jam, 22 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan pria yang bersepeda hanya dua jam seminggu.

Namun, bagi mereka yang bersepeda kurang dari 10 jam setiap minggunya, setiap peningkatan waktu dalam olahraga tersebut berbanding lurus dengan fungsi seksual.

Sementara responden perempuan mengaku memiliki orgasme lebih memuaskan dan mudah terangsang setiap peningkatan waktu yang dihabiskan untuk bersepeda, terutama jika mengayuh sepeda sama atau lebih dari 5,5 jam per minggu.

Baca juga: Ini Sebabnya Perempuan Lebih Mudah Alami Orgasme Klitoris Ketimbang G-Spot

Lantas, apa alasan berolahraga dapat meningkatkan fungsi seksual?

Sebenarnya, ada banyak alasan yang bisa dijelaskan. Pertama, terkait dengan aliran darah lebih baik ke organ seksual. Ketika aliran darah lancar, maka lebih mudah bagi penis untuk ereksi, serta klitoris dan labia membesar.

Olahraga juga meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah diabetes, depresi, hipertensi, dan obesitas, yang semuanya dapat meningkatkan risiko pria mengalami disfungsi ereksi.

Kemudian untuk perempuan, aktivitas fisik juga dapat memperkuat dan meningkatkan otot-otot dasar panggul--yang menurut banyak penelitian terkait dengan fungsi seksual lebih baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau