Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 13 Juni 2020, 09:01 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bersepeda rupanya menjadi salah satu pilihan olahraga dan transportasi paling diminati sejak pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia. Hal itu tampak dari larisnya penjualan sepeda di sejumlah toko di Indonesia.

Menjelang diberlakukannya cara hidup new normal yang mengimbau orang agar menjaga jarak, banyak orang beralih ke transportasi seperti sepeda, yang memungkinkan mereka tidak terlalu berdekatan dengan orang lain.

Maka toko-toko sepeda pun kembali didatangi pembeli, seperti saat bersepeda menjadi tren beberapa tahun lalu.

Menurut Azan Laganan, owner Formula Bike, semakin banyak orang yang berbelanja sepeda di toko miliknya yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 10, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan.

"Iya betul. Penjualan sepeda lagi naik pesat akhir-akhir ini," kata Azan saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat.

Baca juga: Beli Sepeda demi Hobi Baru, Pilih Tipe yang Mana?

Azan menambahkan, peningkatan pembelian sepeda mencapai hampir 100 persen dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.

"Bukan hanya membeli sepeda, tapi juga ada beberapa konsumen datang untuk kebutuhan servis sepeda yang sudah mereka simpan lama," ujarnya.

"Kami sampai kewalahan, karena orang yang membeli sepeda juga terus bertambah karena virus corona."

Rata-rata, konsumen yang berbelanja sepeda di toko Azan memilih jenis sepeda lipat dan sepeda gunung. "Sepeda lipat dan sepeda gunung paling banyak dicari. Untuk harganya, berkisar dari Rp 3 - 5 juta," tutur Azan.

Kondisi serupa juga terjadi di toko sepeda Bagus Bike di Ruko BSD Sektor VII, Tangerang Selatan.

"Ada peningkatan bagi konsumen yang ingin servis sepeda," ujar Mamet, sales di Bagus Bike.

Lebih lanjut Mamet mengatakan, sepeda yang terjual adalah jenis sepeda lipat, dengan harga rata-rata berkisar di angka Rp 3 - 6 juta.

Baca juga: Sepeda Lipat Harga di Bawah Rp 6 Juta, Bingung Pilihnya...

"Konsumen yang beli sepeda di toko kami mengatakan mereka butuh sepeda untuk olahraga. Dan sejak Covid-19, mereka mengaku lebih perhatian akan kondisi kesehatan mereka," ujar dia.

Sebelum membeli sepeda, Mamet menyebut agar kita mempertimbangkan jenis dan ukuran sepeda yang sesuai dengan kebutuhan.

"Perhatikan juga handlebar dan seat position. Semua itu wajib disesuaikan sama si pemakai sepeda," kata Mamet.

Beberapa toko sepeda lain yang dihubungi menyatakan bahwa kesibukan di tokonya meningkat, baik karena banyaknya pembeli atau karena orang ingin memperbaiki sepeda mereka untuk dipakai di saat new normal. Saking sibuknya, mereka bahkan mengaku tidak punya cukup waktu untuk diwawancara.

Baca juga: Perhatikan, 4 Hal Penting Sebelum Beli Sepeda Baru

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau