Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2020, 19:28 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber kutv.com

KOMPAS.com - Aktivitas olahraga bagi mereka yang terinfeksi Covid-19, sering kali terdengar disarankan sebagai bagian dari usaha mencapai pemulihan.

Namun, sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan, pengidap Covid-19 dan olahraga merupakan kombinasi yang tidak pas, dan bisa berbahaya.

Dalam hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA Cardiology, disebutkan, peneliti Jerman menemukan, olahraga justru dapat menempatkan si penderita dalam bahaya nyata.

Bahkan, dalam laporan itu disebutkan, bisa berpotensi menyebabkan masalah jantung yang serius.

Baca juga: Kiat Cegah Penularan Covid-19 pada Penderita Diabetes dan Jantung

Penelitian tersebut menunjukkan berolahraga sambil melawan virus corona yang menjangkit di dalam tubuh dapat memperburuk keadaan, dan menyebabkan miokarditis pada beberapa pasien.

Miokarditi adalah seradangan pada lapisan tengah dinding jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus.

Dalam kasus yang kronis, dapat melemahkan jantung hingga menyebabkan gagal jantung, detak jantung abnormal, dan bahkan kematian mendadak.

Trey Richardson, seorang pria asal Georgia, Amerika Serikat membenarkan pendapat itu, berdasarkan pengalaman yang dia alami.

Diceritakan, pria 48 tahun ini sebelumnya adalah pesepeda kompetitif, yang masih sering melakukan latihan ringan.

Baca juga: Mungkinkah Virus Corona Bertahan di Rambut dan Menyebar?

Hingga pada suatu ketika, bentuk latihan ringan yang biasa dilakukannya pun terasa berat untuk dijalani.

Akhirnya, dia memutuskan untuk melakukan pemeriksaan dan terbukti terinfeksi virus corona.

Kepada Bicyclying.com, Trey Richardson mengaku diperintahkan oleh dokter untuk menahan diri dengan tak melakukan latihan apa pun sementara waktu.

Ahli jantung yang menangani Richardson mengatakan, mereka melihat para atlet menjadi bergejala sebagai respons normal tubuh setelah olahraga sedang hingga intens yang dilakukan.

“Setiap orang unik dan penyakit ini memengaruhi setiap orang secara unik pula. Virus ini jug dapat memengaruhi seluruh tubuh dengan banyak cara," kata Jordan Metzl, MD.

Metzl adalah dokter olahraga di Rumah Sakit untuk Bedah Khusus di New York, AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com