Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2020, 12:45 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Rumah Sakit Suizhou Zengdu, Tiongkok, mengatakan bahwa pengguna kacamata memiliki risiko lebih rendah tertular Covid-19 dibandingkan mereka yang tidak.

Lantas, apakah itu berarti penggunaan kacamata bisa cegah virus corona

Studi yang dimuat dalam jurnal JAMA Ophthalmology itu mengemukakan bahwa orang yang menggunakan kacamata selama lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko lebih rendah terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Studi tersebut dilakukan dengan mengamati 276 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Suizhou Zengdu, Tiongkok.

Dari 276 pasien yang diamati, hanya 16 pasien yang menggunakan kacamata karena menderita miopi atau rabun jauh.

Jumlah itu hanya sekitar 6 persen dari 31 persen populasi penduduk lokal yang menggunakan kacamata karena rabun jauh.

Namun klaim kacamata bisa cegah virus corona sebaiknya jangan ditelan mentah-mentah. Kita harus melihat apa sebabnya.

Baca juga: Diungkap, Pola Penularan Covid-19 di dalam Kabin Pesawat

Peneliti mengungkapkan bahwa penggunaan kacamata merupakan hal umum bagi warga Tiongkok di rentang usia berapa pun.

Faktanya, sejak pandemi virus corona terkonfirmasi di Wuhan pada Desember 2019 lalu, hanya sedikit pasien berkacamata yang dirawat karena Covid-19.

Dari situlah para peneliti berspekulasi bahwa hal tersebut bisa menjadi bukti awal bahwa orang yang menggunakan kacamata memiliki risiko lebih rendah tertular Covid-19.

Meski demikian, para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari studi tersebut.

Seorang dokter spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins mengingatkan agar masyarakat perlu berhati-hati dalam menafsirkan hasil studi ini.

Sebab, studi hanya dilakukan oleh satu rumah sakit dan melibatkan responden dalam jumlah relatif sedikit, yakni kurang dari 300 responden.

Ini artinya, studi hanya mengambil sampel sangat kecil dari hampir 30 juta kasus infeksi virus corona yang dilaporkan di seluruh dunia.

Studi tersebut juga hanya menunjukkan hubungan antara menggunakan kacamata dan tingkat infeksi Covid-19, bukan eksperimen yang memperlihatkan korelasi secara langsung.

Halaman:
Sumber


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com