Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Menghilangkan Bekas Luka Tahunan, Tertarik Mencoba?

Kompas.com, Diperbarui 26/10/2022, 10:38 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Memiliki kulit yang bersih dan terawat menjadi impian banyak orang.

Namun, meski sudah rajin merawat kulit, terkadang tanpa sengaja kita mendapati kulit rusak atau lecet karena luka terbakar, terjatuh, atau sebab yang lainnya.

Kulit yang rusak ini terkadang membekas dan tidak hilang meski sudah bertahun-tahun.

Bekas luka ini terkadang menyebabkan hilangnya percaya diri, terutama jika berada di area kulit yang mudah terlihat.

Namun tenang saja, ada beberapa cara menghilangkan bekas luka tahunan yang bisa dilakukan.

Mengenal jenis-jenis luka

Sebelum membahas mengenai cara menghilangkan bekas luka tahunan, alangkah baiknya jika kita mengenal jenis-jenis luka.

Baca juga: Cara Mengatasi Luka Lecet Mengganggu pada Kaki

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa jenis bekas luka. Jenis bekas luka yang didapat seseorang bergantung pada banyak faktor.

Pertama, jenis cedera kulit yang terjadi, seperti jerawat, pembedahan, atau luka bakar.

Kedua, jenis kulit alami seseorang. Beberapa jenis bekas luka dapat timbul dalam satu keluarga.

Ketebalan, warna, dan tekstur kulit seseorang dapat memengaruhi bagaimana bekas luka tersebut.

Ketiga, lokasi cedera. Kulit mungkin lebih tebal atau lebih keras di beberapa bagian tubuh, yang dapat memengaruhi munculnya bekas luka.

Berikut beberapa jenis bekas luka berdasarkan karakteristiknya.

1. Bekas luka hipertrofik

Seperti keloid, bekas luka ini biasanya timbul dan berwarna merah. Tapi, itu hanya terjadi di lokasi cedera.

Bisa terasa gatal atau nyeri, tetapi ini sering kali membaik saat kulit benar-benar sembuh.

Bekas luka hipertrofik sering kali berkurang dan tidak terlihat seiring berjalannya waktu, meskipun proses ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Baca juga: Tips Mengatasi Luka Bekas Jerawat yang Membandel

Ilustrasi memakai skin care.Photo by Ekaterina Bolovtsova from Pexels Ilustrasi memakai skin care.

2. Bekas luka keloid

Dilansir dari MedlinePlus, bekas luka keloid adalah hasil dari penyembuhan agresif dan produksi jaringan yang berlebihan. Bekas luka ini ditandai dengan penampilan yang terangkat, tebal, dan bengkak.

Selain itu, keloid biasanya lebih gelap dari kulit di sekitarnya. Berbeda dengan bekas luka hipertrofik, bekas luka keloid bisa tumbuh di luar area luka.

Baca juga: Apa Itu Keloid dan Penyebabnya?

3. Bekas luka atrofi

Melansir dari The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, bekas luka atrofi ditandai dengan hilangnya jaringan.

Biasanya bekas luka ini tampak tertekan, bergerigi, atau rata di lapisan atas kulit.

Sering kali bekas luka atrofi memiliki pigmentasi kulit yang lebih gelap daripada area kulit yang lain.

Contoh bekas luka atrofi adalah bekas jerawat dan bekas cacar air.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau