Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, 10 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Merusak Kulit

Kompas.com, 3 Mei 2021, 14:32 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa kita sadari, ada banyak hal di balik kebiasaan sehari-hari yang sering kita lakukan, dapat berdampak buruk bagi kulit.

Mulai dari jarang mencuci muka, kurang makan sayuran, hingga lupa menggunakan sunscreen.

Nah, jika ingin mengetahui lebih lanjut, perhatikan sepuluh kebiasaan sehari-hari ini yang bisa merusak kulit seperti dilansir dari laman The Healthy.

1. Mandi pakai air panas

Mungkin kita berpikir bahwa kita membutuhkan air panas untuk membunuh kuman atau melemaskan otot-otot saat mandi. Tetapi, mandi air panas bukanlah hal yang baik bagi kulit.

"Mandi air panas dapat menghilangkan minyak alami pada kulit dan mengeringkannya," kata seorang dermatolog, Whitney Bowe, MD.

"Selain itu, mandi air panas juga berpotensi menyebabkan berkembang biaknya kutu kulit yang tidak ramah," sambung dia.

Oleh sebab itu, dia selalu mendorong pasiennya untuk mandi air hangat — tidak terlalu panas — guna menjaga pelindung kelembapan kulit dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Lebih Sehat Mana: Mandi Air Panas Atau Air Dingin?

2. Tidak mencuci muka

Menurut sebuah survei, lebih dari separuh orang yang disurvei sering tidak mencuci muka sebelum tidur.

Hal ini akan menyebabkan penumpukan kotoran dan sel-sel kulit tua, terutama jika kita sering menggunakan riasan yang tebal.

American Academy of Dermatology menyarankan untuk mencuci muka dua kali sehari dan setelah banyak berkeringat seperti setelah berolahraga.

Dokter Bowe mengatakan agar kita dapat memastikan untuk mencuci dengan pembersih yang lembut dan melembapkan wajah.

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencuci Muka

3. Minum susu bebas lemak

Produk bebas lemak yang menurut kita dapat membantu menurunkan berat badan ternyata dapat membahayakan kulit.

Sebuah studi dari Penn State menemukan hubungan antara konsumsi susu bebas lemak — bukan susu full cream — dan kasus jerawat yang lebih besar.

"Protein susu, whey dan kasein dapat memengaruhi kadar insulin, serta memicu peradangan sistemik utama," terang Dr Bowe.

"Kedua protein ini sering ditambahkan dalam jumlah yang lebih besar ke dalam susu skim untuk membantu mengentalkan susu bebas lemak, lanjut dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau