Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Anak dan Ayah Pengaruhi Nilai Matematikanya

Kompas.com, 19 Agustus 2021, 19:23 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa hubungan yang kuat antara anak dengan ayahnya dapat memengaruhi nilai matematika si anak.

Sekolah dapat menjadi tantangan bagi banyak siswa, dan tentu selalu ada pelajaran yang membawa lebih banyak tantangan daripada yang lain.

Matematika secara historis telah menjadi subjek yang diperjuangkan oleh banyak anak-anak, dan orangtua anak.

Karena dunia ingin anak-anak berkembang di sekolah, penelitian terus dilakukan untuk melihat mengapa anak-anak merasa kesulitan, dan apa yang dapat dilakukan untuk membantu mereka berkembang.

Baca juga: Anna Kiesenhofer, Raih Emas Olimpiade Berbekal Ilmu Matematika

Menurut PsyPost, sebuah studi baru menunjukkan bahwa hubungan ayah-anak yang buruk dapat memprediksi kecemasan matematika pada anak-anak dalam periode satu tahun kemudian.

Kita tentu tahu bahwa penting bagi seorang anak untuk memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya, karena pengaruhnya jangka panjang.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Learning and Individual Differences menyebut, ikatan yang baik antara seorang anak dan ayah penting dalam hal pengembangan keterampilan koping anak dalam kaitannya dengan pelajaran matematika.

Yang menarik, hubungan anak dengan ibu tidak berdampak pada kecemasan matematika anak.

Baca juga: 7 Karakter Ayah Terbaik dan Inspiratif yang Digambarkan Film Hollywood

Kecemasan terhadap matematika

Ketika peneliti menggunakan istilah "kecemasan matematika," mereka mengacu pada ketakutan dan kekhawatiran seputar matematika dan ini adalah sesuatu yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Hal ini dapat mempengaruhi nilai anak dalam matematika sepanjang tahun ajaran.

Meskipun ada penelitian yang dilakukan untuk melihat faktor orang tua dalam hal matematika, ini adalah pertama kalinya penelitian ini dipisahkan untuk melihat peran spesifik seorang ibu dan ayah.

Tim peneliti menyimpulkan bahwa seorang ayah memainkan peran yang lebih kuat dalam kecemasan matematika anak dibandingkan dengan ibu.

Mereka memiliki teori mengapa hal ini terjadi dan salah satunya adalah bahwa ayah cenderung memiliki konsep diri yang lebih tinggi dan cenderung lebih terlibat dengan anak-anaknya dalam kegiatan yang berhubungan dengan matematika.

Ini berarti bahwa anak-anak melihat ayahnya terlibat dengan matematika, dan menikmatinya.

Baca juga: Ingin Anak Lebih Banyak Belajar? Cobalah Trik Ini...

Ketika seorang anak tidak memiliki hubungan yang baik dan stabil dengan ayahnya, maka anak akan kehilangan pengalaman ini dan inilah yang dikatakan para ahli menyebabkan kecemasan matematika pada anak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau