Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2021, 15:59 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Anna Kiesenhofer, atlet sepeda wanita asal Austria, mengejutkan dunia ketika berhasil meraih medali emas di nomor Road Race di Olimpiade Tokyo.

Namanya tak dikenal, apalagi jika dibandingkan pesaingnya seperti Annemiek van Vleuten atau Elisa Longo Borghini yang lebih kondang di dunia sepeda.

Anna bahkan tergolong amatir karena baru memulai karier profesional sepedanya sejak 2017 lalu.

Meski demikian, ia membuktikan diri menjadi yang terbaik dalam menempuh jarak 147 kilometer, di tengah panas terik dan kelembaban, dan berhasil meraih medali emas olimpiade untuk Austria, pertama kalinya sejak 1896.

Baca juga: Balap Sepeda Olimpiade Tokyo 2020, Masih Ada Sisa Insiden Tour de France

Kemenangannya bahkan tergolong dramatis, ia melaju jauh di depan, bersepeda solo meninggalkan pesaingnya di jarak 40 kilometer terakhir.

Hasilnya, ia finish kurang dari empat jam, hingga satu menit 15 detik lebih cepat dari van Vleuten, atlet unggulan asal Belanda.

Jarak yang dibuat Anna cukup jauh sehingga van Vleuten sempat mengira ia menjadi orang pertama yang finish di lintasan.

Prestasi Anne sangat mengesankan sehingga ia jadi buah bibir media di seluruh dunia. Namun yang paling mengagumkan, Anne melakukan sendiri semua persiapannya untuk berlaga di pesta olahraga terbesar dunia itu.

Persiapan mandiri

Wanita berusia 30 tahun ini merupakan mastermind untuk semua aspek persiapannya untuk berkompetisi. Melatih fisik dirinya, memilih taktik, mengatur nutrisi yang harus masuk ke tubuhnya mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, semua dilakukannya sendiri.

Kemandirianya sangat tidak biasa karena atlet lainnya umumnya dibantu oleh pelatih, ahli nutrisi dan tim teknis lainnya untuk mempersiapkan performanya.

Baca juga: Mengenal Twisties, Gangguan Psikologis Simone Biles Saat Olimpiade

"Saya mengelola semuanya sendiri, saya bukan tipe pengendara sepeda yang hanya menginjak pedal, saya juga mastermind di balik penampilan saya dan saya juga bangga akan hal itu." ujarnya, dikutip dari laman Cyclingnews.

Hal tersebut mungkin dilakukan karena kecerdasan intelektual Anna yang tidak biasa sebagai jenius matematika.

Sebelum turun di kompetisi sepeda profesional, ia memiliki gelar master dalam ilmu matematika dari University of Cambridge, Inggris dan PhD dalam matematika terapan dari Polytechnic University of Catalonia di Barcelona.

Dengan ilmunya ini, wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Austria ini, merencanakan pelatihan, nutrisi, dan strategi balapannya sendiri dengan cermat.

"Sebagai ahli matematika, Anda terbiasa memecahkan masalah sendiri, jadi begitulah cara pendekatan saya dalam bersepeda," katanya.

Baca juga: Melirik Seragam Modis Milik 8 Negara di Olimpiade Tokyo 2020

Hal ini mungkin terasa tidak aneh, ketika para atlet lainnya didampingi pelatih, ahli gizi dan manajer sehingga mereka bisa fokus berlatih.

Namun Anna tidak minder dengan perbedaan kondisi yang dialaminya itu. Menurutnya, hal itu malah membuat penampilannya tak bisa ditebak seperti yang terjadi di Olimpiade Tokyo.

Orang-orang tidak memprediksi dan tidak berpikir bahwa saya mungkin menang, tambahnya.

Ia berharap, kisahnya bisa menjadi inspirasi untuk orang lain agar tidak menyerah dan bertahan melakukan sesuatu sesuai dengan naluri dan karakternya.

Baca juga: 5 Perempuan Atlet Dunia Pendobrak Hambatan Gender

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com