Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Minyak Goreng Sehat yang Baik untuk Dikonsumsi

Kompas.com, 6 Januari 2022, 16:57 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memilih minyak masak atau minyak goreng bisa menjadi pilihan sulit, apalagi dengan banyaknya pilihan minyak goreng di pasaran, mulai dari olive oil hingga sunflower oil.

Ada beberapa hal yang wajib kita perhatikan sebelum menentukan suatu minyak sehat atau tidak.

Pertama, cobalah untuk memahami tentang lemak yang ditemukan dalam makanan, termasuk minyak yang kita gunakan untuk melapisi wajan setiap kali menumis sayuran atau menggoreng telur.

"Lemak dalam makanan terdiri dari kombinasi asam lemak, yang bisa jenuh atau tidak jenuh."

"Penelitian telah menunjukkan bahwa mengganti sumber lemak jenuh dengan lemak tak jenuh mengurangi risiko penyakit jantung," kata Andrea Canada, kepala ahli diet di Square Fare.

"Lemak tak jenuh berbentuk cair pada suhu kamar dan biasanya berasal dari sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, sayuran, dan unggas".

Baca juga: Selain Melembapkan Kulit, Minyak Zaitun Punya Banyak Manfaat Lho

"Lalu, lemak jenuh berasal dari daging merah, krim/mentega, minyak kelapa, dan minyak sawit, dan berbentuk padat pada suhu kamar,” tambah dia.

Canada juga berpendapat bahwa saat memilih minyak goreng, minyak tak jenuh yang dapat menahan suhu api tinggi akan menjadi pilihan lebih sehat.

Sementara itu, menurut ahli diet asal Colorado, AS, Ronald Smith, minyak masak yang sehat bukan hanya dibutuhkan untuk memasak makanan sehat.

Minyak yang sehat berguna untuk menggoreng dan membuat kue, serta dapat membuat makanan terasa lebih lezat.

Lalu menurut dia, umumnya minyak sehat kaya akan vitamin penting dan memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang tinggi protein.

Lantas, minyak apa saja yang memiliki lemak sehat itu?

Berikut tujuh minyak goreng tersehat itu.

  • Extra virgin olive oil

Extra virgin olive oil (EVOO) diekstraksi dari zaitun dengan metode mekanis yang tidak mengubah minyak.

Sehingga, hasilnya bisa mempertahankan lebih banyak rasa, vitamin, mineral, senyawa fenolik, dan bahan kimia alami lainnya yang ditemukan dalam buah zaitun.

Menurut ahli gizi Liz Cook, minyak zaitun mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah penyakit jantung dan kanker, serta melawan peradangan di dalam tubuh.

Kandungan anti inflamasinya juga setara dengan ibuprofen.

Namun, olive oil sebaiknya tidak digunakan untuk memasak dengan api bersuhu di atas titik asapnya, yaitu 176 Celcius.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau