Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur di Kamar Bercahaya Redup Bisa Menurunkan Berat Badan, Alasannya?

Kompas.com - 12/03/2022, 08:55 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Sudah mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan tapi hasilnya kurang memuaskan?

Mungkin kita perlu mencoba cara yang satu ini, yaitu meningkatkan metabolisme tubuh dengan menerapkan kebiasaan tidur di ruangan bercahaya redup.

Dengan meningkatnya metabolisme, maka tubuh dapat melakukan proses pembakaran kalori baik dalam kondisi diam atau aktif.

Dampak yang akan kita rasakan yakni penurunan berat badan akan lebih efektif. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Diabetologia telah membuktikan metode ini.

Baca juga: Bayam, Sayuran Ampuh untuk Menurunkan Berat Badan

Studi tersebut melihat data yang diberikan pada 14 pria dan perempuan yang menderita kelebihan berat badan alias obesitas di usia 40 hingga 75 tahun.

Peneliti meminta para peserta tinggal di ruangan khusus untuk mengukur tingkat pernapasan selama 40 jam.

Pengukuran napas ini bertujuan untuk melihat sistem metabolisme tubuh dalam membakar kalori baik dalam keadaan tidur atau pun terjaga (bangun).

Waktu penelitian dibagi dalam dua sesi terpisah berdasarkan paparan cahaya ruangan.

Di ruangan tertentu, cahaya sengaja dirancang seperti sinar alami pada siang hari, sementara di ruangan lain menggunakan cahaya redup seperti waktu malam.

Baca juga: Tidur Telanjang Baik untuk Kesehatan, Benarkah?

Pada sesi tersebut, peserta yang ada di ruangan bercahaya redup makan teratur dengan menjaga kandungan kalori yang cukup konsisten.

Begitu pula pada mereka yang tinggal di ruang bercahaya terang. 

Tidur dengan lampu atau peralatan elektronik menyala bisa memicu gangguan tidur.Unsplash/Ethan Medrano Tidur dengan lampu atau peralatan elektronik menyala bisa memicu gangguan tidur.
Sampel darah diambil sebelum sarapan dan waktu makan malam, kemudian pada interval 30 menit dalam empat jam setelah makan.

Peneliti melihat kadar trigliserida, insulin, melatonin dan glukosa dalam darah para peserta, yang berperan dalam metabolisme tubuh.

Studi tersebut menemukan bahwa orang yang menghabiskan hari dalam cahaya terang menyebabkan kadar glukosa darah lebih rendah sebelum makan malam ketimbang mereka yang ada di cahaya redup.

Baca juga: Simak, 3 Kebiasaan Makan yang Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com