Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Masa kanak-kanak sangat penting bagi tumbuh dan kembang anak. Salah satunya adalah ketika balita mulai berbicara untuk pertama kalinya.
Itu sebabnya, balita yang terlambat berbicara kerap menjadi kekhawatiran banyak orangtua. Masalah perkembangan bicara pada anak dapat dibagi menjadi dua kategori.
Pertama adalah masalah pemrosesan bahasa dan mencakup pemahaman atau bahasa reseptif serta produksi bahasa ekspresif. Kedua adalah kemampuan berbicara dengan jelas atau artikulasi.
Kondisi keterlambatan berbicara ini sering juga disebut dengan speech delay, yaitu ketika seorang balita belum bisa mengatakan hal yang dimengerti.
Keterlambatan berbicara bisa jadi bukan masalah serius, namun jika perkembangan berbicara anak tidak kunjung ada kemajuan, orangtua tetap harus waspada.
Hal ini dibahas juga dalam siniar Obrolan Meja Makan mengenai apa yang menyebabkan anak terlambat bicara dan bagaimana cara mengatasinya dalam episode “Cara Anak Cepat Bicara”.
Beberapa hal dapat mengganggu atau menunda perkembangan bicara balita. Beberapa benar-benar mengkhawatirkan, tetapi ada pula yang mudah ditangani.
Masalah pemahaman dan pemrosesan anak pada kata dapat ditangani dengan kontribusi dari lingkungannya sekitarnyaa. Orangtua dapat mengajarkan kata per kata pada anak dengan jelas dan terus mengajaknya berbicara.
Keterlambatan bicara anak juga dapat dicirkan dengan anak dapat mengucapakan beberapa kata, tetapi tidak dapat membentuk frasa atau kalimat yang masuk akal.
Baca juga: Mempersiapkan Diri Menjadi New Mom
Anak dengan kondisi tersebut sulit memahami rangkaian kata yang diproduksi orang lain atau kata merangkai kalimat yang ia produksi sendiri. Salah satunya penyebabnya adalah bagian otak yang sulit menafsirkan dan memproses kata-kata.
Dalam beberapa kasus, ditemukan pula masalah pendengaran ringan atau infeksi telinga kronis yang menjadi faktor penyebab anak terlambat bicara.
Untuk masalah artikulasi, ditemukan pula gangguan pada fisik anak yang mungkin berbahaya jika tidak segera ditangani. Untuk hal ini, orangtua harus segera memeriksakannya ke dokter anak untuk tindakan lebih lanjut.
Misalnya masalah pada celah langit-langit yang terdapat kelainan sehingga mempengaruhi bibir atas dan garis gusi. Sebagian besar kasus celah langit-langit bisa diketahui dengan cepat oleh dokter, dan sering kali dapat diatasi melalui pembedahan.
Waktu operasi dalam hal ini bervariasi, dokter biasanya merekomendasikan menunggu sampai anak berusia sedikit lebih tua untuk memperbaiki langit-langit mulut sumbing dengan pembedahan.