Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Gangguan Fisik yang Menjadi Faktor "Speech Delay" Balita

Kompas.com - 16/10/2022, 18:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, bisa jadi ada kelainan di rongga sinus atau infeksi sinus kronis. Masalah-masalah ini dapat membuat mereka sulit untuk berbicara dan mengucapkan kata dengan jelas.

Masalah motorik pada otak juga dapat membuat anak terlambat bicara karena area otak yang bertanggung jawab untuk komunikasi dan produksi bicara mengalami gangguan. Alasan mendasar yang paling umum adalah kondisi yang dikenal sebagai Childhood Apraxia Of Speech (CAS), yaitu kesulitan mengontrol otot-otot yang digunakan untuk berbicara.

Selain itu, dapat juga karena terlambatnya perkembangan bahasa ekspresif atau reseptif. Masalah dengan pemrosesan bahasa biasanya disebabkan oleh salah satu dari empat masalah yaitu bahasa ekspresif atau reseptif yang tertunda, gangguan spektrum autisme, gangguan pendengaran, dan keterlambatan perkembangan global.

Beberapa faktor risiko keterlambatan bahasa ekspresif, yaitu

  1. Kemiskinan.
  2. Pencapaian pendidikan orang tua yang rendah.
  3. Berat lahir rendah atau prematur, termasuk prematur akhir (yaitu, 34 hingga 36 minggu) dan kehamilan cukup bulan (yaitu, 37 hingga 38 minggu).
  4. Riwayat keluarga dengan keterlambatan bahasa, gangguan bahasa, atau ketidakmampuan belajar berbasis bahasa seperti disleksia.
  5. Depresi ibu.
  6. Anak dengan jenis kelamin laki-laki.

Pada gangguan spektrum autisme, dokter anak melakukan skrining secara teratur pada kunjungan orangtua dan anak. Diagnosis ini dapat ditemukan secara mendalam, di antaranya akibat kecacatan atau kurangnya komunikasi.

Baca juga: Ingin Beli Properti? Perhatikan 5 Hal Berikut

Masalah keterlambatan bicara ekspresif atau reseptif cenderung terlihat dari anak yang sangat sedikit mau berbicara atau bahkan tidak berbicara sama sekali. Anak-anak dengan kasus ini mungkin hanya berbicara kata-kata yang monoton atau kurang intonasi karena mereka hanya menunjukkan sedikit emosi.

Orangtua biasanya harus ke dokter jika anak belum berbicara dengan jelas pada usia 18 hingga 24 bulan. Setelahnya, dokter anak akan menganjurkan terapi ke spesialis patologi bicara.

Dengarkan selengkapnya melalui siniar Obrolan Meja Makan episode “Cara Anak Cepat Bicara” di Spotify. Ikuti juga siniar Obrolan Meja Makan agar orangtua terus update mengenai isu parenting dan permasalahan dalam rumah tangga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com