KOMPAS.com - Pria maupun wanita di segala umur dapat terkena biduran yang membuat kulit di bagian tubuh tertentu terasa gatal.
Biduran atau urtikaria dalam dunia medis juga menyebabkan bentol-bentol, ruam kemerahan, bahkan sensasi panas pada kulit.
Biduran yang terkadang dikira gatal biasa sebenarnya adalah reaksi alergi setelah kulit bersentuhan dengan benda-benda tertentu atau makanan.
Kondisi tersebut biasanya akan hilang dalam waktu 2-3 jam, namun dapat berlangsung hingga enam hinggu atau enam bulan.
Baca juga: Wajib Tahu, 5 Penyebab Biduran yang Jarang Disadari
Perlu diingat bahwa biduran bukanlah gatal biasa seperti bentol yang disebabkan oleh gigitan nyamuk atau serangga tertentu.
Untuk membedakan biduran dengan gatal biasa, berikut gejala-gejala yang dapat dideteksi:
Di samping itu, bentol yang disebabkan oleh biduran ukurannya dapat sebesar piring atau menyebar di kulit yang terkena.
Biduran paling sering muncul ketika malam atau dini hari setelah orang bangun dari tidur.
Selain yang sudah disebutkan, biduran juga berisiko menyebabkan beberapa gejala langka seperti:
Berdasarkan penyebabnya, biduran diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti yang berikut ini.
Cholinergic urticaria yang disebut juga ruam panas disebabkan oleh keringat berlebih, biasanya karena olahraga yang berat.
Tak hanya itu, suhu tubuh yang mengalami kenaikan karena stres emosional, suhu yang tinggi, atau demam juga dapat memicu cholinergic urticaria.
Baca juga: Kulit Terkena Biduran, Berapa Lama Bisa Sembuh?
Ketika orang terkena jenis biduran ini, ruam akan muncul pada kulit dalam waktu enam menit. Ini dimulai saat tubuh memanas.
Lantas, gejala dari cholinergic urticaria menjadi semakin buruk dalam waktu 12-25 menit.
Orang yang merasakan cholinergic urticaria juga berisiko mengalami diare, peningkatan produksi air liur, muntah, sakit perut, dan mual.