Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunyit hingga Jahe, 6 Rempah yang Bisa Redakan Nyeri Sendi

Kompas.com, 18 Oktober 2022, 10:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri sendi menjadi gejala utama peradangan sendi akibat artritis psoriatik (psoriatic arthritis), penyakit autoimun yang biasanya menyerang kulit dan persendian.

Meskipun dokter mungkin meresepkan obat untuk mengendalikan peradangan, namun ada langkah-langkah tambahan yang sebenarnya dapat kita ambil untuk menenangkan sendi yang meradang.

Satu langkah yang disarankan adalah menyertakan rempah-rempah antiinflamasi ke dalam menu makanan sehari-hari.

Baca juga: 3 Keunggulan Kunyit Putih untuk Mengatasi Nyeri Sendi

Kendati demikian, pastikan untuk berbicara dengan dokter terlebih dahulu karena tidak semua bumbu atau rempah-rempah aman untuk semua orang.

Nah, dengan izin dokter kita mungkin bisa menambahkan beberapa rempah terbaik sebagai pengganti perawatan medis standar untuk meredekan nyeri sendi pada artritis psoriatik, seperti yang dilansir dari laman Everyday Health berikut ini.

1. Kunyit menurunkan kadar enzim yang menyebabkan peradangan

Menurut National Psoriasis Foundation, kurkumin atau bahan aktif dalam kunyit telah terbukti membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang berarti memiliki manfaat potensial bagi penderita artritis psoriatik.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Oktober 2017 di European Journal of Pharmacology menemuka, kurkumin menunjukkan efek anti psoriasis dengan membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh kondisi tersebut.

Rempah-rempah yang secara tradisional digunakan dalam kari ini juga bekerja dengan menurunkan kadar enzim tertentu dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.

Arthritis Foundation merekomendasikan agar kita memeriksa kandungan kurkumin produk sebelum menggunakannya, mencatat bahwa bahan tersebut hanya membentuk sekitar 2-6 persen kunyit.

Ini juga menekankan bahwa dosis tinggi kunyit bertindak sebagai pengencer darah dan dapat menyebabkan sakit perut.

Baca juga: Apakah Kunyit Dapat Mencegah dan Mengobati Diabetes? Ini Penjelasannya

2. Cabai membantu meringankan rasa sakit

Cabai mendapatkan panasnya dari senyawa yang disebut capsaicin, yang bekerja dengan mengikat reseptor rasa sakit di lidah dan mengirimkan sinyal ke otak.

"Bumbu bukanlah rasa tetapi sensasi yang terjadi karena reaksi itu," kata Alison Massey, RD, CDCES, ahli gizi dan pemilik Flourish Nutrition Therapy and Wellness di Chesapeake Beach, Maryland.

"Cabai adalah tambahan pedas untuk hidangan daging dan seafood. Ini juga bagus untuk menghangatkan semur, sup, dan makanan lainnya," tambah dia.

Tidak ada dosis cabai tertentu yang direkomendasikan untuk melawan peradangan, tetapi semakin panas cabai, semakin banyak capsaicin yang dikandungnya.

Namun, Massey menekankan bahwa mengonsumsi terlalu banyak capsaicin bisa berbahaya, jadi dengarkan tubuh dan cobalah untuk memasukkan sedikit bumbu ke dalam hidangan setiap hari, sesuai toleransi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau