Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Efek Samping Menggunakan Melatonin Setiap Malam

Kompas.com - 13/11/2022, 16:52 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesulitan untuk tidur nyenyak ternyata menjadi salah satu gangguan tidur paling besar selama dua tahun terakhir.

Sebuah studi pada bulan Juli 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Sleep pun melaporkan bahwa hanya 28 persen orang dewasa di AS yang mendapatkan kualitas dan kuantitas yang cukup untuk memenuhi "tidur restoratif".

Tidak heran jika pada akhirnya orang-orang mengandalkan obat tidur dan ada juga yang mengonsumsi melatonin sebagai alternatif yang lebih alami.

Apa itu melatonin

Seorang ahli tidur yang berbasis di Vista, California dan penasihat Somnox, Roy Raymann, PhD, mengatakan, melatonin adalah hormon yang secara alami dilepaskan oleh tubuh.

Baca juga: Amankah Pil Melatonin untuk Membantu Tidur Lelap?

"Secara teknis bukan hormon tidur, tetapi hormon yang memberitahu tubuh bahwa ini adalah malam hari dan sudah waktunya bagi semua organ untuk pindah ke mode malam."

"Karena alasan itu, kadang-kadang disebut hormon kegelapan," terangnya seperti dikutip dari Eating Well.

Dalam keadaan normal, melatonin dilepaskan oleh kelenjar pineal di otak sesaat setelah matahari terbenam dan selama malam hari.

Ini menghubungkan jam biologis dan waktu tidur kita dengan siklus alami hari itu.

Namun, ketika kita terpapar cahaya siang hari yang kurang dari normal, terlalu banyak cahaya biru dari ponsel atau layar lain di malam hari, bepergian atau berada dalam jadwal kerja shift, produksi melatonin alami mungkin terlempar keluar jalur.

Nah, untuk mengatasi hal ini, perusahaan suplemen menciptakan bentuk pil dan cairan melatonin untuk membantu orang-orang mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

Suplemen melatonin sering kali cukup efektif untuk membantu kita tidur dengan nyenyak.

Tetapi, ada beberapa dampak kesehatan yang harus kita ketahui jika menggunakannya secara berlebihan dalam jangka panjang.

Efek sampingnya

Sebelum menyimak penjelasannya lebih lanjut, penting untuk dicatat bahwa hasilnya dapat bervariasi.

Respons terhadap melatonin berfluktuasi sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin, dan waktu konsumsi.

"Pada orang dewasa, dampak pada kesehatan fisik dan mental dapat terlihat dari tujuh hari hingga berbulan-bulan, tergantung pada dosisnya," kata spesialis tidur yang berbasis di New York, Dr Carleara Weiss, PhD.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com