Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Efek Samping Menggunakan Melatonin Setiap Malam

Kompas.com - 13/11/2022, 16:52 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Wanita mungkin juga melihat respons yang berbeda terhadap melatonin sesuai dengan fase menstruasi mereka."

"Orang dengan gangguan tidur seperti insomnia dan apnea tidur obstruktif mungkin melihat dampak lain dari melatonin atau mengalami efek samping seperti kantuk di siang hari dan pusing, tergantung pada dosisnya," kata dia.

• Mudah tertidur

Seperti yang telah diungkapkan oleh Weiss bahwa dibutuhkan waktu sekitar satu hingga tujuh hari bagi melatonin untuk memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur kita.

Baca juga: Efek Samping Suplemen Melatonin untuk Susah Tidur

Menurut dia, ketika dikonsumsi dalam dosis yang tepat (untuk orang dewasa, biasanya antara satu hingga lima miligram) pada waktu yang tepat dan dalam bentuk yang aman, kita juga akan lebih mudah untuk tertidur.

Konon, dosis suplemen melatonin yang tepat tergantung pada usia, jenis kelamin, dan status kesehatan.

"Tergantung pada jenis pil melatonin yang kita minum, pil ini akan bekerja lebih cepat atau akan bekerja selama malam hari," tambah spesialis tidur Dr Raymann.

Pil biasanya akan menyebabkan puncak melatonin dalam waktu satu jam, sedangkan kapsul secara bertahap akan melepaskan melatonin.

• Penurunan suhu tubuh

"Sangat penting untuk diingat bahwa melatonin tidak membuat kita tertidur, tetapi meningkatkan sinyal ke otak untuk menciptakan peluang tidur," kata Weiss.

"Jadi, dengan mengonsumsi melatonin, otak kita masuk ke dalam mode waktu tidur," ujar dia.

Dengan menempatkan organ-organ tubuh ke dalam mode waktu tidur dan mengubah aliran darah untuk mendukung penurunan suhu tubuh yang terjadi pada malam hari, melatonin dapat memfasilitasi dan mendukung proses tubuh untuk tertidur dan tetap tertidur.

"Tetapi melatonin tidak bertindak sebagai hipnotis atau seperti pil tidur tradisional — dengan membuat kita tertidur — melainkan mempersiapkan kita untuk tidur," tutur Raymann.

Maka dari itu, perubahan gaya hidup seperti mengurangi paparan cahaya terang, mandi air hangat dan mengikuti rutinitas tidur yang mendorong relaksasi bisa dilakukan untuk memiliki kualitas tidur yang cukup.

• Merasa lebih bahagia

Produksi melatonin berasal dari serotonin, neurotransmitter dan hormon yang meningkatkan suasana hati yang positif dan perasaan bahagia.

Di sisi lain, melatonin juga memengaruhi produksi dopamin di otak.

"Dopamin adalah neurotransmitter dan hormon yang terlibat dalam perasaan senang dan motivasi. Dengan demikian, melatonin dapat mengurangi perasaan cemas maupun depresi," jelas Weiss.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com