Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Hilangkan Lemak Perut untuk Wanita di Atas 40, Apa Saja?

Kompas.com, 7 Februari 2023, 05:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menghilangkan lemak terutama di area perut tidaklah mudah bagi wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun.

Apalagi, seiring bertambahnya usia, sistem metabolisme tubuh mulai menurun, sehingga membuat berat badan mudah berfluktuasi.

Menurut Mayo Clinic, setelah mengalami menopause, wanita biasanya akan menumpuk lebih banyak lemak perut.

Dan, penelitian telah mengaitkan kelebihan lemak perut ini dengan banyak masalah kesehatan kronis.

Baca juga: 6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

Tips menghilangkan lemak perut

Kabar baiknya, kita ternyata tetap bisa menghilangkan lemak perut dengan mudah tanpa harus berolahraga.

Dilansir dari laman Eat This Not That, berikut sejumlah tips menghilangkan lemak perut untuk wanita di atas 40 tahun.

1. Meningkatkan asupan protein

Seorang chef dan penulis asal Amerika, Devin Alexander mengatakan, meningkatkan konsumsi protein adalah salah satu langkah cerdas yang dapat dilakukan untuk menghilangkan lemak perut.

Seberapa efektifkah protein dalam hal menghilangkan lemak?

Ahli gizi, Lisa Young, PhD, RDN, pun menjelaskan, protein membantu membangun otot tanpa lemak yang [pada gilirannya] membantu mempercepat metabolisme.

"Protein juga membuat kita merasa kenyang sehingga membantu mengatur jumlah kalori yang kita makan," terangnya.

Selain itu, protein dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar selama proses pencernaan sehingga meningkatkan jumlah energi dalam kalori yang digunakan setiap hari.

Baca juga: Kopi Hitam, Solusi Nikmat Menumpas Lemak Perut

"Makanan yang kaya akan protein dapat membantu meningkatkan metabolisme selama beberapa jam, karena makanan tersebut mengharuskan tubuh menggunakan lebih banyak energi untuk pencernaan," tambah Young.

2. Menghindari minuman beralkohol

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Obesity Science & Practice, mengonsumsi minuman beralkohol dan bir telah dikaitkan dengan tingkat lemak perut yang lebih tinggi.

"Hindari alkohol (atau setidaknya anggur putih dan minuman bergula tinggi lainnya)," saran Alexander.

"Minuman beralkohol tinggi kalori dan membuat kita lebih lapar dan haus sekaligus menurunkan nafsu makan sehingga menjadi pedang bermata dua dalam hal menghilangkan lemak perut," ujar dia.

The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames, RDN, CDN, CFT, CLT dan Lyssie Lakatos, RDN, CDN, CFT, CLT mengungkapkan, tubuh mengenali alkohol sebagai racun dan menghentikan pembakaran lemak untuk memetabolismenya sebagai prioritas.

Baca juga: Asupan Kaya Nutrisi yang Bantu Bakar Lemak Perut, Sudah Tahu?

"Minuman beralkohol manis bahkan lebih bermasalah, karena cenderung mengandung lebih banyak kalori dan otak tidak mengimbangi kalori yang kita minum, sehingga tetap makan sebanyak itu setelahnya."

"Kabar buruk lainnya untuk perut, semua alkohol menyebabkan lemak berlebihan di area perut," tambah mereka.

The Nutrition Twins pun merekomendasikan untuk menikmati seltzer dengan lemon atau jeruk nipis sehingga kita masih bisa menikmati rasa yang menyegarkan tanpa tambahan kalori.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau