Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Pemanis Buatan Tidak Bermanfaat untuk Menurunkan Berat Badan

Kompas.com, 16 Mei 2023, 13:36 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Laporan terbaru WHO menyatakan penggunaan pemanis buatan pengganti gula tidak membantu mengurangi berat badan dalam jangka panjag.

Sebaliknya, penggunaan zat seperti aspartam, stevia dan sakarin dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Berbagai zat non-sugar sweeteners (NSS) tersebut banyak ditambahkan dalam produk makanan atau minuman untuk menjadikannya lebih sehat atau bebas gula.

Baca juga: Pemanis Buatan dalam Makanan dan Efek Buruknya pada Metabolisme Tubuh

“Menjadikan free sugar dengan NSS tidak membantu pengendalian berat badan dalam jangka panjang," kata Dr Francesco Branca, Direktur nutrisi dan keamanan pangan WHO.

Kami memang melihat penurunan ringan berat badan dalam jangka pendek, tapi itu tidak akan bertahan lama," tukasnya.

"Publik perlu mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi asupan gula bebas, seperti mengonsumsi makanan dengan gula alami, seperti buah, atau makanan dan minuman tanpa pemanis."

Ia menerangkan jika pemanis buatan tersebut bukan faktor diet esensial dan tidak memiliki nilai gizi.

"Orang-orang harus mengurangi makanan manis sama sekali, mulai dari awal kehidupan, untuk meningkatkan kesehatan mereka," pesannya.

Baca juga: Sebagai Pengganti Gula, Apakah Stevia Aman Dikonsumsi?

Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang kecuali penderita diabetes.

Pasalnya, tidak ada penelitian dalam tinjauan yang menyertakan penderita diabetes sehingga penilaian tidak dapat dilakukan

"Namun rekomendasi ini tidak dimaksudkan untuk mengomentari keamanan konsumsi,” kata Branca.

“Apa yang dikatakan pedoman ini adalah bahwa jika kita mencari pengurangan obesitas, pengendalian berat badan atau risiko penyakit tidak menular, sayangnya itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditunjukkan oleh sains,” katanya.

Baca juga: 7 Hal yang Terjadi Saat Berhenti Mengonsumsi Pemanis Buatan

"Itu tidak akan menghasilkan efek kesehatan positif yang mungkin dicari beberapa orang."

Ilustrasi pemanis buatanShutterstock Ilustrasi pemanis buatan

Dr Ian Johnson, peneliti nutrisi dan emeritus fellow di Quadram Institute, Inggris mengatakan rekomendasi tersebut tidak boleh ditafsirkan sebagai indikasi bahwa asupan gula tidak memiliki relevansi dengan pengendalian berat badan.

“Alternatif yang lebih baik untuk penggunaan pemanis buatan adalah mengurangi konsumsi produk manufaktur yang berlabel free sugar seperti minuman berpemanis" jelasnya.

Baca juga: Pemanis Buatan Justru Memicu Diabetes?

Misalnya dengan menggunakan buah mentah atau olahan ringan sebagai sumber rasa manis dan dalam jangka panjang, mengurangi kecenderungan pada rasa manis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau