Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Bisa Sebabkan Kerusakan Kulit, Begini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 14/06/2023, 15:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polusi udara di Jakarta dan daerah sekitarnya kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan data dari aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, sejak bulan Mei hingga Juni ini, kualitas udara di Jabodetabek masuk dalam kategori yang tidak sehat.

Selain bisa mempengaruhi sistem pernapasan, polusi udara juga ternyata memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan kulit jika terpapar secara terus-menerus.

Ditemui dalam sebuah acara di bilangan Jakarta Barat, beberapa waktu yang lalu, seorang dokter spesialis kulit, Dr Claudia Christin MBBS, Phd, mengatakan bahwa polusi udara dapat menyebabkan penuaan dini hingga kerusakan kulit.

"Polusi udara itu pengaruhnya sama seperti sinar matahari. Jadi, efeknya tidak langsung terlihat, tapi akumulatif setelah beberapa lama baru terasa di kulit," terangnya.

Menurut Claudia, polusi udara bisa mengakibatkan proses peradangan yang menyerang semua sel-sel di kulit, termasuk kolagen.

"Makanya, polusi udara bisa menyebabkan kolagen dalam kulit kita berkurang dan radikal bebas yang mempengaruhi segala macam sel-sel di kulit kita," ungkapnya.

"Selain itu, polusi udara juga dapat mempengaruhi masalah hiperpigmentasi yang menyebabkan munculnya flek-flek hitam pada kulit," jelas dia.

Baca juga: 3 Cara Mencegah Kerutan di Wajah akibat Sering Terpapar Polusi Udara

Cara mencegah kerusakan kulit

Meskipun kita tidak dapat menghindari polusi udara setiap kali bepergian ke luar rumah, namun kita tetap bisa mencegah dampak buruknya pada kulit.

Hal pertama yang dianjurkan oleh Claudia adalah dengan menggunakan skincare dan sunscreen sebagai bentuk perlindungan saat kita keluar rumah.

Sebab, sebagian besar produk skincare juga diformulasikan untuk membantu membuat barrier kulit, yang mencegah radikal bebas akibat polusi udara.

"Skincare yang kaya akan antioksidan, misalnya, mampu melawan efek radikal bebas akibat polusi udara," kata Claudia.

"Jadi, itu bisa sangat membantu walaupun tidak seutuhnya," ujarnya.

Di sisi lain, sunscreen juga penting sekali digunakan untuk perlindungan diri, baik untuk mencegah paparan sinar matahari maupun polusi udara.

"Untuk mendapatkan perlindungan yang oprimal, pastikan kita menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 dan PA maksimal 4+," sarannya.

Selanjutnya, Claudia juga menganjurkan penggunaan masker di luar ruangan untuk melindungi kulit dari polusi udara.

"Mungkin kalau untuk orang yang kulitnya sensitif, penggunaan masker secara terus-menerus bisa menimbulkan masalah jerawat atau kemerahan pada kulit ya," ungkapnya.

"Tapi, kalau yang kulitnya normal sih umumnya masker tidak akan bermasalah."

"Jadi, sebisa mungkin saat keluar rumah kita harus terus pakai masker. Terlebih masker itu bisa menjadi barrier yang sangat optimal untuk perlindungan fisik di luar rumah," imbuh dia.

Baca juga: Risiko Polusi Udara seperti di Jakarta, Picu Depresi pada Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com