Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2023, 16:16 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Perceraian adalah cobaan hidup yang sangat berat. Ketika pernikahan berakhir seseorang butuh dukungan dan perhatian dari orang di sekitarnya, bukan sikap menghakimi dan komentar tidak sensitif.

Dukungan dari orang-orang terdekat akan membantu seseorang yang baru bercerai untuk bangkit, menata kembali mental, bahkan juga keuangan, yang mungkin berantakan.

Hindari memberikan komentar atau pertanyaan seperti ini kepada teman yang menghadapi perceraian:

Baca juga: Cara Melakukan Pengasuhan Bersama Setelah Cerai agar Anak Tidak Terabaikan

1. Kamu membuat masa depan anak-anak berantakan

Komentar semacam ini bukan cuma kasar, tapi juga akan membuat mental orang yang baru bercerai makin terpuruk.

Perceraian sudah pasti berat untuk dijalani anak, berapa pun usianya. Namun, para ahli telah memaparkan bahwa berada dalam pernikahan tanpa cinta, apalagi disertai kekerasan, tidak sehat untuk siapa pun dan akan memberi contoh buruk pada anak.

2. Sudah saatnya, dari dulu saya tidak suka pasangan kamu

Pernyataan ini mungkin maksudnya untuk menunjukkan dukungan. Namun, menjelek-jelekkan pasangan teman kita bisa berakibat buruk di kemudian hari jika ternyata mereka rujuk kembali.

Jika kita ingin bersikap suportif, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah jadi pendengar yang baik.

3. Jangan emosi, coba dulu untuk bertahan

Melontarkan komentar semacam ini akan membuat seseorang kecewa karena seolah-olah ia belum mencoba untuk mempertahankan pernikahannya. Cobalah berempati dan beri komentar jika diminta.

Baca juga: Cara Memperbaiki Pernikahan yang Kerap Dibumbui Silent Treatment

4. Siapa pihak yang paling bersalah

Tidak perlu menyalahkan salah satu pihak. Pengacara perceraian Nicole Sodoma menyebutkan, masalah dalam pernikahan hampir tidak pernah karena kesalahan satu pihak.

"Ketika pernikahan berakhir, biasanya kedua pihak punya peran. Tentu saja perselingkuhan dan kekerasan jadi pengecualian," katanya.

5. Anak-anak ikut siapa?

Wajar jika kita merasa penasaran, tetapi tahan dulu keinginan untuk bertanya hal-hal detail ketika teman baru menjalan perceraian.

Pertanyaan semacam, "anak-anak akan ikut siapa?", "bagaimana pembagian harta gono-goni," sebaiknya disimpan sampai teman kita siap untuk bercerita.

Baca juga: Jadi Korban atau Pelaku Perselingkuhan, Dampaknya Sama bagi Hubungan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com