Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wastra dan Budaya Nusantara Bakal Tampil di New York Fashion Week

Kompas.com - 29/08/2023, 18:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ajang mode bergengsi New York Fashion Week (NYFW) kembali menampilkan karya desainer dan jenama fesyen Indonesia.

Melalui komunitas desainer bernama Indonesia Now, sejumlah desainer dan jenama fesyen Indonesia akan mempresentasikan rancangannya di New York Fashion Week (NYFW) The Shows Spring Summer 2023/2024, di Spring Studios, New York, Amerika Serikat, pada tanggal 13 September 2023.

Pada gelaran NYFW musim ini, Indonesia Now menghadirkan koleksi busana siap pakai yang terinspirasi dari kekayaan wastra dan kriya nusantara, yang dirancang oleh tujuh desainer dan jenama fesyen Indonesia.

Ada pun desainer dan jenama fesyen itu adalah Lavani By Amero x Livette, Ayumi, Ghea Panggabean, IKAT Indonesia by Didiet Maulana, Ivan Gunawan, Kimberly Tandra x Mandy's Shoes, dan Merdi Sihombing.

Baca juga: 21 Desainer Indonesia Siap Bawa Ragam Wastra di Fashion Show Paris

Kisah dari Borobudur
Jenama perhiasan emas asal Indonesia, Amero Jewellery akan kembali ke panggung NYFW. Kali ini berkolaborasi dengan Livette by Liliana Tanoesoedibjo.

Sebanyak 10 koleksi busana bertema "Futuristic Modern Chic" dari Livette akan dipadukan dengan koleksi terbaru dari Amero Jewellery, yaitu "Lavani Borobudur Series – Rhombus Kawung".

Ini terinspirasi keindahan arsitektur dan makna filosofis dari stupa dan motif kawung atau belah ketupat (rhombus) pada relief Candi Borobudur.

Kisah historis dari Candi Borobudur tentang kehidupan, kedamaian, dan cinta kasih dihadirkan dalam aneka bentuk perhiasan seperti cincin, anting, gelang, kalung, serta liontin.

Koleksi perhiasan tersebut juga dipadukan dengan pesona busana dari kain tradisional Indonesia yang berdesain futuristik dan modern.

Baca juga: Tampilkan Pagelaran Seni, Amero Jewellery Rilis Koleksi yang Terinspirasi Borobudur

Keindahan songket Sumatera Barat
Jenama fesyen Ayumi akan menghadirkan keindahan songket Pandai Sikek hasil kerajinan UMKM Sumatera Barat di panggung NYFW.

Marina Christyanti Ayumi, berupaya mengeksplorasi songket dan sentuhan mutiara Lombok menjadi 10 koleksi yang konstruktif dan bersiluet modern dengan palet warna pop seperti fuchsia, lime green, dan ungu.

Tujuh desainer dan jenama fesyen mempersembahkan karya ready to wear yang terinspirasi dari kekayaan wastra dan kriya nusantara ke NYFW 2023.KOMPAS.com/Ryan Sara Pratiwi Tujuh desainer dan jenama fesyen mempersembahkan karya ready to wear yang terinspirasi dari kekayaan wastra dan kriya nusantara ke NYFW 2023.
Unsur tradisional dari kain songket bersalin rupa menjadi rangkaian busana dengan desain masa kini berciri pop yang diberi tajuk "A Pop of Culture".

Cerita tenun dari Sumba
Selanjutnya, desainer senior ternama Indonesia, Ghea Panggabean menampilkan koleksi bertema "Mamuli Sumba" sebagai sebuah penghormatan terhadap kekuatan dan ketahanan wanita-wanita Sumba, yang menenun cerita dan warisan mereka ke dalam setiap kain penuh dengan hati.

Desainer yang selama empat dekade telah menerjemahkan budaya dan warisan Indonesia menjadi fesyen kontemporer ini akan menghadirkan koleksi apik yang menyatukan warna-warna cerah, pola-pola yang unik dari kain tenun Sumba.

"Saya selalu ingin mengangkat warisan budaya dari salah satu tempat melalui fesyen," kata Ghea saat acara konferensi pers Indonesia Now di Menteng, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com