Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 13:51 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dilaporkan meningkat di beberapa lokasi di sekitar Jakarta seiring dengan buruknya kualitas udara. Kasus ISPA sendiri ada yang ringan hingga yang berat.

Dokter Handoko Lowis, spesialis anak dari RSIA Family dan RSIA Grand Family, mengatakan terjadi peningkatan jumlah pasien ISPA sampai 90 persen sejak tiga bulan terakhir.

ISPA sendiri merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih saluran napas, mulai dari hidung hingga titik ujung saluran pernapasan. Gejala penyakitnya mulai dari sinus pada hidung, sakit tenggorokan, hingga batuk dan demam.

Menurut dokter Handoko, ISPA biasanya tidak membutuhkan tindakan apabila gejalanya ringan.

“ISPA ini kalau misalnya daya tahan tubuh seorang anak baik, akan mengalami perbaikan dalam satu sampai tiga minggu bisa sembuh sendiri,” jelas Handoko.

Pada gejala yang lebih berat, biasanya dokter akan meresepkan obat pereda demam dan nyeri, obat batuk dan pilek, serta obat radang untuk meredakan sesak napas.

Berikut pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah untuk penyakit ISPA.

Baca juga: Waspadai, 5 Gejala Umum Efek Polusi Udara pada Tubuh

  • Berikan obat penurun demam atau pemberian kompres apabila demam
  • Berikan obat batuk yang bersifat antitusif dan mukolitik apabila batuk
  • Perhatikan asupan gizi, berikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Berikan dalam porsi sedikit dan berulang dengan frekuensi sering
  • Perhatikan asupan cairan terutama air putih. Cairan dapat membantu mengencerkan dahak, sedangkan kekurangan cairan akan menambah sakit yang diderita
  • Jika pilek, bersihkan hidung dengan nasal aspirator untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah
  • Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu berventilasi cukup dan tidak berasap
  • Apabila selama perawatan di rumah keadaan terus memburuk,  segera bawa ke dokter.
  • Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan di atas, usahakan agar obat yang diperoleh tersebut dimum dengan benar sampai habis. 

"Jika setelah anak mendapatkan perawatan dari dokter dan diberi obat selama 5 hari, tetapi kondisi belum membaik dan masih ada gejala yang tersisa, kembalilah ke dokter yang merawat anak," kata dr.Handoko.

Dokternya akan memeriksa saluran pernapasan atau mencari tahu penyebab lain yang belum disadari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com