KOMPAS.com - Liburan ke Yogyakarta belum lengkap rasanya tanpa membeli oleh-oleh batik. Sebagai salah satu sentra batik di Indonesia, ada banyak tempat belanja batik di Yogyakarta yang bisa kamu jumpai.
Selain itu, kamu bisa menjumpai perajin batik di Yogyakarta. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia.
Baca juga:
Bahkan, batik sudah ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu, yang diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Berikut sejumlah tempat belanja batik di Yogyakarta yang bisa kamu kunjungi saat berkunjung ke Kota Gudeg.
Teras Malioboro 1 adalah pusat belanja oleh-oleh yang berada di kawasan Jalan Malioboro. Kamu bisa menjumpai beragam jenis dan motif batik di Teras Malioboro 1 yang berada di eks-Gedung Bioskop Indra, tidak jauh dari Pasar Beringharjo.
Tidak diragukan lagi, Teras Malioboro adalah surganya oleh - oleh khas Kota Yogyakarta. Mulai dari batik, bakpia, pernak-pernik, pakaian, tas, dompet, sandal, sepatu, dan masih banyak lainnya.
Wisatawan juga bisa menjumpai aneka kuliner di Teras Malioboro, mulai dari gudeg, sate koyor, lotek, bakso, mi ayam, dan masih banyak lainnya.
Selain Teras Malioboro 1, kamu juga bisa menjumpai Teras Malioboro 2 yang berlokasi di dekat Gedung DPRD Kota Yogyakarta. Keduanya merupakan tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jalan Malioboro.
Bedanya, jika Teras Malioboro 1 terdiri dari tiga lantai, maka Teras Malioboro 2 merupakan bangunan terbuka satu lantai. Koleksinya tidak beda jauh dengan Teras Maliboro 1, dari batik aneka motif dan warna, tas baik, sandal, kaos, makanan, dan sebagainya.
Pasar yang dulunya bernama Pasar Gedhe ini, adalah pasar legendaris. Pusat ekonomi rakyat ini, didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I ketika membangun Keraton Yogyakarta.
Kamu bisa menjumpai batik beragam motif dan warna di Pasar Beringharjo. Harganya pun sangat terjangkau.
Melansir dari laman Jogja Cagar, perubahan nama menjadi Pasar Beringhaijo terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII. Nama Beringharjo diambil dari kata bring dan harjo, karena lokasi pasar itu awalnya merupakan hutan beringan.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram