Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angsukayana, Membumikan Kembali Warisan Budaya Batik Mangkunegara

Kompas.com - 20/11/2023, 12:22 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Angsukayana adalah kata yang berakar dari bahasa Jawa Kuno. Angsuka berarti wastra atau kain, dan yana berarti perjalanan, sehingga Angsukayana bermakna lembar wastra yang sarat akan makna dan berkembang bersama dengan perjalanan waktu.

Kata ini dipakai sebagai tema dalam pameran batik di Pura Mangkunegaran, utamanya di Pracima Tuin, atau Taman Pracima, tanggal 29 Oktober hingga 18 November 2023, disponsori oleh Bank Mandiri, serta didukung oleh Telkomsel.

Karena berada di lingkungan kerajaan, kegiatan ini juga melibatkan keluarga Mangkunegaran, misalnya pembukaan dengan Royal Heritage Dinner bersama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X, yang menyuguhkan hidangan warisan keluarga raja-raja Mangkunegaran.

Makan malam berlangsung di tengah taman, menghadirkan pengalaman unik yang memadukan kemegahan suasana Mangkunegaran dan dekap manis kebudayaan Jawa.

Royal Heritage Dinner bersama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro
X, yang menyuguhkan hidangan warisan keluarga raja-raja Mangkunegaran. Royal Heritage Dinner bersama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X, yang menyuguhkan hidangan warisan keluarga raja-raja Mangkunegaran.
Para tamu bersantap di tengah-tengah estetika tata Pracima Tuin yang memanjakan mata, menghirup aroma beragam kembang, menikmati cita rasa hidangan dari Pracimasana, sembari mendengarkan alunan musik gamelan nostalgia Mangkunegaran.

Pagelaran busana dari sejumlah anggota keluarga Mangkunegaran

Selain itu, pagelaran Busana Angsukayana yang merupakan ekspresi perjalanan panjang budaya Batik Mangkunegaran, diperagakan oleh sejumlah anggota keluarga atau Sedherek Dalem dan Sentana Mangkunegaran.

Pagelaran dibuka oleh Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo, dilanjutkan dengan penampilan dari K.R.Ay Endang Yamin yang mengenakan kebaya dan kain batik motif Candi Mulya.

R.Aj. Rania Ameera Moeljono, mengenakan kain batik motif Udan Liris Pethak, R.Ay. Shelomita Sulistiany Diah Hadju mengenakan kain batik motif Kukila Gringsing Latar Bledhag, dan R.Ay Andrini Kusumahapsari mengenakan kain batik motif Ukel.

Kain-kain yang dikenakan ini adalah koleksi Sedherek Dalem dan Sentono Mangkunegaran.

Pagelaran busana Mangkunegaran ditutup oleh Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Jiwa Suryanegara, dilengkapi juga dengan peragaan busana koleksi batik Iwan Tirta Private Collection oleh model-model, mengenakan batik dengan motif-motif flora bagai kembang setaman yang terinspirasi dari keindahan Pracima Tuin.

Pameran dan sosok seniman dibalik Batik Mangkunegaran

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X menyaksikan pameran batik Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X menyaksikan pameran batik
Pameran Batik Angsukayana berlangsung di Balai Sisworini, yang terletak di sisi timur Pracima Tuin. Pameran memaparkan sejarah batik Mangkunegaran yang tidak lepas dari sejarah batik Mataram Islam yang kemudian berkembang di dalam keraton Mangkunegaran.

Seni batik dilakukan bersama-sama dengan para seniman yang berdedikasi terhadap seni batik Mangkunegaran. Mereka antara lain, Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VIII (1923 – 1978), permaisuri dari Mangkoenagoro VIII.

Permaisuri ini sangat menggemari batik, dan koleksi batik yang ia miliki mengilhami para seniman batik untuk menciptakan motif-motif yang variatif.

Sedangkan K.R.Ay. Praptini Patraningrat (1903-2004), adalah seorang seniman batik Mangkunegaran yang melanjutkan tradisi batik Kanjengan yang dikenal dengan proses dan teknik pembuatan yang sangat halus.

Beliau banyak menghasilkan motif yang menjadi gaya Mangkunegaran, seperti motif Semen Wijayakusuma Latar Cemeng, motif Semen Kokrosono Parang Kumudawati, dan motif Parang Rusak Mangkunegaran.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com