Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2023, 14:34 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kain atau busana batik yang kita punya di rumah harus dirawat dan disimpan dengan cara yang tepat.

Terutama jika batik yang kita punya berupa batik tulis atau cap yang diproses secara alami serta memakai pewarnaan alam.

Batik yang tidak dirawat atau dicuci dengan benar dapat mengubah kualitasnya.

Baca juga: Padu-padan Batik untuk Acara Formal dan Kasual ala Didiet Maulana 

Reni Kusuma Wardhani, seorang pegiat batik sekaligus penulis Buku "Step by Step 37 Gaya Mari Berkain" mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kualitas batik tetap terjaga meski disimpan selama bertahun-tahun.

Kata Reni, cara merawat batik yang tepat meliputi cara pencucian yang benar hingga menyimpannya.

Batik sebaiknya dicuci dengan tangan dan tidak perlu dimasukkan ke dalam mesin cuci.

Kemudian perhatikan soal deterjen yang dipakai. Pewarnaan alami dari batik sangat rentan pudar jika terpapar bahan kimia yang terlalu keras.

Maka dari itu, mencuci batik sebaiknya cukup dicelup-celupkan ke dalam air yang berisi lerak atau jika sulit mencari lerak, kita bisa menggunakan sabun cuci baju khusus bayi. Kemudian batik bisa dicuci seperti biasa dan dibilas menggunakan air bersih. 

"Sabun cuci baju untuk bayi biasanya mengandung formula yang ringan. Baju batik cukup dicelup-celupkan saja, hindari juga pemutih atau deterjen," kata Reni saat ditemui Kompas.com di Inacraft on October di JCC, Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Gaya Para Artis di Istana Berbatik, Rayakan Hari Batik Nasional 2023

  • Menjemur batik

Setelah dicuci dan dibilas, batik sebaiknya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja dan hindari paparan langsung sinar matahari.

Cara ini bertujuan agar warna batik tetap terjaga dengan baik dan tidak mudah pudar.

"Diangin-anginkan saja cukup. Kalau pun tidak ada angin ya dijemur tapi di area yang tertutup sinar matahari ya," paparnya.

Baca juga: Regenerasi Perajin dari Generasi Muda Jadi Solusi Pelestarian Batik 

Reni Kusuma Wardhani, seorang pegiat batik sekaligus penulis Buku Step by Step 37 Gaya Mari Berkain menyampaikan tips merawat batik agar tahan lama. KOMPAS.COM / DINNO BASKORO Reni Kusuma Wardhani, seorang pegiat batik sekaligus penulis Buku Step by Step 37 Gaya Mari Berkain menyampaikan tips merawat batik agar tahan lama.

  • Menyetrika batik

Demi menjaga agar bahan batik tidak kusut, maka proses penyetrikaan juga penting dalam merawat batik.

Namun, suhu yang ideal saat menyetrika batik itu sebaiknya jangan terlalu panas. Bila perlu, setrika dengan kain lapisan lagi di atasnya untuk mencegah warna batik cepat pudar.

  • Menyimpan batik

Koleksi batik yang disimpan dalam lemari lebih baik hindari penggunaan kamper atau kapur barus. Sebab, kapur barus dapat membuat kain lebih cepat lapuk atau rapuh.

Untuk menggantikan kapur barus, Reni mengatakan, kita dapat memakai merica butir.

"Pakai merica yang diletakkan di dalam kain berlubang-lubang. Taruh merica itu di sudut-sudut lemari," tambah Reni.

Menurutnya, batik dengan bahan dan pewarnaan alami merupakan makanannya ngengat. Sedangkan penggunaan merica ini bertujuan untuk menghalau ngengat atau hama lain yang berpotensi merusak kain batik.

"Selain pakai merica, kita juga bisa menggunakan rempah seperti akar wangi," tutupnya.

Baca juga: Kenalkan Batik sejak Dini pada Anak lewat Botol Susu, Apa Bisa? 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com