Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 13:23 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batik memang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda milik Indonesia. Tugas selanjutnya adalah mencintai dan terus melestarikannya. Salah satu cara termudah adalah dengan memasukkan batik dalam kegiatan sehari-hari.

Bagi sebagian generasi muda, batik masih identik dengan kesan kaku dan formal. Sebab kebanyakan orang mengenakan batik untuk ke acara kondangan, sekolah, atau hari-hari yang diwajibkan untuk pegawai pemerintahan.

Walau begitu sejumlah desainer dan jenama batik terus mengembangkan ide kreatifnya untuk mengolah batik agar lebih modern dan cocok dipakai untuk berbagai kegiatan.

Jenama lokal Batik Concept misalnya yang sudah membuktikan batik sebetulnya dapat didesain lebih versatile, bold dan menarik bila diproduksi dengan tepat.

"Beberapa tahun lalu, jaket bomber sempat booming. Kami jadi salah satu pioneer yang merilis bomber jaket bermotif batik. Hasilnya cukup memuaskan dan disambut baik oleh generasi muda," kata Christian Saputra selaku co-founder Batik Concept, jenama yang fokus pada batik tulis kepada Kompas.com.

Baca juga: Hari Batik Nasional: Sejarah, Pengertian, dan Keragaman Motif

Menurut Christian, terdapat dua elemen penting untuk menghasilkan karya batik modern berkualitas yakni, motif dan warna.

Jika biasanya batik klasik didominasi motif sogan khas Yogyakarta dan Solo, tapi dengan sentuhan inovatif kini dihasilkan motif-motif kontemporer. Dengan garis mode yang kekinian, kombinasi itu bisa menciptakan tampilan yang fresh dan cocok untuk generasi muda.

Selain motif, pemilihan warna juga tak kalah penting. Anak-anak muda saat ini lebih menyukai warna-warna vivid dan cerah.

Fakta tersebut bisa membuat batik lebih disukai oleh generasi muda tanpa meninggalkan "pakem" dari batik itu sendiri.

"Kuncinya adalah konsistensi dan terus memperbanyak referensi. Untuk inspirasi bisa menilik kembali arsip dari koleksi batik-batik klasik, lalu diberikan aksen modern mengadaptasi tren yang sedang berkembang," tutur Christian.

Titi Kamal dan Christian Sugiono di fashion Istana Berbatik dalam rangka Hari Batik Nasional 2023Repro bidik layar via Instagram Titi Kamal dan Christian Sugiono di fashion Istana Berbatik dalam rangka Hari Batik Nasional 2023

Bahkan tidak cuma batik, untuk wastra Nusantara yang lain seperti tenun juga memerlukan inovasi yang serupa.

Misalnya dengan membuat tenun dari material yang halus dan nyaman seperti twill sutera.

Gisella Budiono, yang juga selalu co-founder dari Batik Concept juga mengatakan, kain tenun dinilai lebih menarik perhatian generasi muda karena desainnya yang versatile, minimalis, dan dinamis.

"Kami coba bereksperimen dengan menambahkan motif-motif kontemporer seperti tumpal, kemudian warnanya dipilih yang lebih bold dan modern," katanya.

"Sekarang batik dan tenun modern kami pun menjadi best seller," tandasnya.

Baca juga: 5 Tips Memakai Batik untuk Wanita Modern agar Tampil Lebih Modis 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com