Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tokyo Bikin Aplikasi Kencan Khusus Warga yang Jomlo

Kompas.com - 21/01/2024, 17:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pemerintah Metropolitan Tokyo merilis aplikasi kencan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) untuk warga-warganya yang masih jomlo.

Dikutip dari SoraNews24, aplikasi ini ditujukan untuk warga berusia 18 tahun ke atas yang tinggal, bekerja, atau belajar di Tokyo.

AI yang diadopsi memungkinkan para pengguna aplikasi menemukan pasangan yang cocok berdasarkan informasi pribadi.

Baca juga: 5 Tips Jitu Cari Jodoh di Aplikasi Kencan untuk 40 Tahun ke Atas

Informasi tersebut dikumpulkan melalui kuisioner, seperti aplikasi kencan lainnya.

Namun, yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi kencan lainnya adalah proses pemeriksaan data yang didukung oleh pemerintah, sehingga pengguna harus membuktikan status pernikahan dan pendapatan, serta melakukan wawancara online untuk mengonfirmasi informasinya.

Meskipun tak semua pengguna mau membagikan informasi pribadi seperti bukti pendapatan ke perusahaan swasta, tetapi menyerahkan informasi tersebut kepada pemerintah sebetulnya bukanlah hal baru.

Adapun sistem dasar untuk aplikasi ini sudah tersedia sejak Desember 2023 melalui sebuah uji coba terbatas menggunakan versi browser dan dilakukan oleh para pegawai pemerintah serta orang-orang yang berpartisipasi dalam acara perjodohan pemerintah.

Kemudian, umpan balik alias feedback dari mereka digunakan untuk meningkatkan pelayanan aplikasi ke depannya.

Baca juga: 5 Cara Mengenali Pacarmu adalah Jodoh yang Tepat

Sayangnya, aplikasi ini memang belum dirilis. Namun, pengguna untuk sementara bisa mencoba versi browser melalui web Tokyo Futari Story. 

Respons masyarakat

Ilustrasi Tokyo, Jepang.UNSPLASH/JEZAEL MELGOZA Ilustrasi Tokyo, Jepang.

Ide aplikasi kencan ini mendapatkan beragam sambutan dari masyarakat.

Banyak di antaranya yang menggarisbawahi upaya pemerintah untuk menangani penurunan angka kelahiran ini tanpa menangani masalah yang lebih mendasar dan jelas, seperti stabilitas ekonomi dan jadwal kerja masyarakat yang tidak terlalu menuntut.

"Apakah uang pajak Tokyo digunakan untuk hal ini? Jika ini dimaksudkan untuk mengatasi angka keterlambatan menikah dan penurunan angka kelahiran, bahkan orang awam seperti saya pun berpikir bahwa ada hal lain yang harus dilakukan. Tapi mungkin saya salah dan aplikasi kencan adalah pilihan terakhir?" ujar salah seorang warga.

"Ini cukup menggelikan, tetapi jika mereka (pemerintah) ingin dianggap serius, harus ditekankan fakta bahwa status pernikahan, jumlah tanggungan, dan pendapatan yang dimasukkan semuanya benar," ujar yang lainnya.

Baca juga: Orang dengan Bahasa Cinta Quality Time Sulit Cari Jodoh, Benarkah?

"Saya mencoba mendaftar untuk versi browser, tetapi mereka membutuhkan foto studio, jadi saya tidak mau repot-repot."

"Orang-orang tua mungkin masih mau menggunakan ini, tetapi mereka tidak akan membantu mengatasi masalah angka kelahiran. Sementara buat orang-orang muda ini terlalu merepotkan."

"Tokyo suka menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak akan pernah berhasil."

Terlepas dari sikap skeptis sebagian masyarakat, aplikasi ini baru akan diluncurkan akhir tahun sambil menunggu persetujuan dari distributor aplikasi. Bagi para jomlo, mungkin opsi ini cukup menarik.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com