Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2024, 21:48 WIB
Via Furgativa Gumilar ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang membaca buku, tetapi setelahnya lupa apa yang dibacanya.

Jika kamu mengalaminya, hal seperti ini wajar terjadi, lho.

Lupa dengan apa yang kita baca bisa disebabkan karena informasi yang dibaca terbilang baru untuk kita, bahkan lupa juga bisa terjadi sekalipun informasinya menarik ataupun penting.

Selain itu, otak kita memang dirancang untuk mengolah informasi yang diterima.

“Wajar sekali kalau ada yang enggak bisa diingat apa yang sudah kita baca, karena otak kita dirancang untuk mengolah informasi. Bukan untuk menyimpan informasi dalam jumlah besar,” inisiator Komunitas Baca Bareng, Hestia Istiviani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Baca juga:

Terhadap informasi yang sudah pernah didapatkan sebelumnya, kita akan lebih mudah untuk mengingatnya.

Sebaliknya, kita akan cenderung lebih mudah lupa dengan sesuatu yang tidak familiar dalam ingatan.

Tips membaca buku agar tidak lupa isinya

Hestia memberikan beberapa tips membaca buku agar tidak lupa isinya, yakni:

1. Membuat resensi buku yang kita baca

Ketika membuat resensi, kita akan menuliskan poin-poin penting dari buku yang dibaca.

Hal ini akan lebih membantu kita mengingat informasi-informasi penting atau atau menarik dari buku tersebut.

Selain itu, membuat resensi juga memungkinkan kita untuk menyusun pemikiran sendiri tentang materi yang dibaca sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.

“Bikin resensi buku bisa membantu kita mengingat kembali poin-poin penting dalam buku. Tentu saja, bukan mengingat keseluruhan cerita, ya. Tapi minimal, memahami garis besar cerita novel (atau buku) tersebut,” katanya.

Baca juga:

2. Mempublikasikan ulasan

Setelah mencatatnya dan membuat ulasan, kita juga bisa mempublikasikannya itu di media sosial.

Dengan begitu, tak hanya memicu untuk mengingat isi penting dari resensinya, kita juga lebih mudah untuk mencari catatan itu kembali jika ingin membacanya kembali.

Selain itu, mempublikasikan resensi buku yang kita buat juga bermanfaat bagi orang lain.

Baca juga: Bawa Rp 100.000 ke Pasar Kenari, Bisa Dapat Buku Apa Saja?

3. Mengumpulkan ulasan di buku

Jika enggan mempublikasikannya lewat media sosial, kita juga bisa mengumpulkan ulasan-ulasan buku yang dibaca pada buku catatan.

Dengan begitu, kita akan mudah untuk mengaksesnya kembali dan informasinya terkumpul dengan rapi.

Review tersebut bisa ditulis dalam jurnal pribadi seperti diary atau logbook atau dipublikasikan di media sosial atau platform berbagi review buku seperti Goodreads,” ungkapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com