Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Selain di rumah, sekolah merupakan tempat bagi anak-anak untuk belajar disiplin. Sikap disiplin tidak terbentuk secara instan, melainkan membutuhkan proses yang penuh kesabaran.
Sebagai pengganti orangtua di sekolah, sosok guru perlu mengetahui cara mendisiplinkan anak di sekolah tanpa kekerasan. Tanpa kekerasan, anak-anak bisa menerapkan disiplin positif yang berangkat dari kesadaran diri.
Baca juga:
Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T., menuturkan cara mendisiplinkan anak tanpa kekerasan adalah guru harus tegas namun tetap penuh kasih sayang. Sebab, seorang guru merupakan pengganti orangtua di sekolah.
“Guru adalah sosok pengganti orangtua manakala anak di sekolah, sehingga penerapan pendisiplinannya pun perlu keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Jumat (23/2/2024).
Dengan demikian, diharapkan anak-anak lebih mudah diatur dan mau mengikuti aturan yang ada di sekolah.
Melansir dari situs Unicef, sangat penting bagi orangtua maupun guru untuk menerapkan pendekatan disiplin positif.
Lucie Cluver, Profesor Anak dan Keluarga di Universitas Oxford menuturkan, pendekatan disiplin positif dapat membantu membangun hubungan positif dengan anak-anak dan mengajarkan keterampilan seperti tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin diri.
Disiplin positif dilakukan tanpa kekerasan, seperti membentak, memukul, berteriak, dan sebagainya. Sebab, mendisiplinkan anak dengan kekerasan tersebut tidak akan berhasil, justru bisa lebih merugikan daripada menguntungkan dalam jangka panjang.
“Berteriak dan memukul secara berulang-ulang bahkan dapat berdampak buruk pada seluruh hidup anak,” ujar Cluver dilansir dari situs Unicef.
Baca juga:
View this post on Instagram