KOMPAS.com - Setiap orang dapat merasakan stres dengan gejala yang berbeda-beda. Sebab, stres merupakan respons alami terhadap respons "fight or flight" dari tubuh.
Misalnya, rasa stres pada perempuan bisa ditandai dengan gejala fisik seperti sakit perut hingga gejala kognitif seperti sulit berkonsentrasi dan lain sebagainya.
Dalam kasus yang lebih parah, stres kronis bahkan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental seseorang.
Menurut survei American Psychological Association (APA) Stress in America pada Oktober 2023, perempuan cenderung melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi dan mengalami lebih banyak gejala fisik dan emosional daripada laki-laki.
Selain itu, perempuan lebih cenderung setuju tidak ada orang lain yang memahami betapa stresnya mereka, dan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam mengelola stres.
Sebuah studi tahun 2021 yang menyelidiki respons stres di Italia juga menyoroti bahwa fitur biologis dan psikologis dapat memengaruhi cara seseorang merespons stres.
Adapun faktor penentu utama dari respons stres termasuk sikap seseorang terhadap hubungan dan tingkat kepercayaan diri mereka.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Stres Ringan yang Mungkin Muncul pada Tubuh
Dilansir dari laman Medical News Today, pada Sabtu (13/4/2024), ada beberapa ciri stres pada perempuan yang perlu dipahami sebagai berikut.
Ciri-ciri stres secara emosional pada perempuan dapat meliputi:
Hal ini dapat meliputi:
Contoh gejala kognitif meliputi:
Baca juga: Sering Diabaikan, Kenali 6 Ciri Wajah Orang Stres
Orang-orang dapat mengelola stres dengan cara yang lebih baik seperti:
Di bawah ini adalah beberapa kiat untuk mengelola stres secara efektif.
Olahraga teratur dapat meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur sekaligus mengurangi tingkat stres dan risiko masalah kesehatan terkait stres.
Orang dewasa harus berusaha untuk mendapatkan 7-9 jam tidur per malam untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan manajemen stres.
Menghindari pemanis buatan, makanan olahan, kafein, dan alkohol dapat membantu mengatur suasana hati dan mengurangi tingkat stres atau kecemasan.
Sistem pendukung yang kuat dapat memberikan dukungan emosional dan praktis selama stres. Teman, keluarga, atau terapis dapat menawarkan panduan dan mendengarkan masalah yang sedang kita hadapi.
Berlatih mindfulness dengan meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres, serta meningkatkan rasa tenang dan kesadaran.
Baca juga: 10 Praktik Mindfulness untuk Mengatasi Kecemasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram