Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat di Usia Dewasa, Penyebab dan Pengobatannya

Kompas.com - 20/04/2024, 18:40 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kamu mungkin mengira jerawat adalah masalah yang hanya akan kita alami saat remaja, atau setidaknya di usia 20-an. Namun faktanya, beberapa orang masih berjerawat di usia 30-an atau lebih.

Apa yang sedang terjadi? Dan yang lebih penting, apa yang bisa kita lakukan untuk menghilangkannya?

Jerawat dewasa, juga dikenal sebagai jerawat hormonal, sering muncul di dagu dan rahang, tapi bisa juga muncul di mana saja di wajah. Jerawat ini juga umum terlihat di dada, bahu, dan punggung.

“Banyak orang mengira jerawat hanya terjadi pada remaja saja, padahal jerawat sebenarnya bisa mencapai puncaknya dua kali dalam hidup kita,” kata spesialis dermatologi Lauren Zamborsky, CNP.

“Kami melihat banyak jerawat sebelum dan selama masa pubertas, saat pertama kali hormon masuk ke dalam sistem tubuh. Namun kami juga melihat jerawat menyerang orang-orang berusia 30an, 40an, dan 50an, sering kali di sekitar mulut  sebagai wilayah perioral.”

Baca juga: Penyebab Utama Munculnya Jerawat di Usia Dewasa

Penyebab jerawat orang dewasa

Pubertas menandai aliran hormon pertama kita, mengantarkan transisi dari anak-anak ke dewasa – dan membawa serta jerawat. Namun seiring bertambahnya usia, hormon tidak hilang begitu saja. Dan seperti di masa muda, perubahan hormonal masih dapat mempengaruhi kulit kita.

“Seperti pada masa remaja, jerawt di usia dewasa juga berhubungan dengan hormon,” kata Zamborsky. “Menopause adalah penyebab umum, namun masalah hormonal lainnya juga dapat menyebabkan jerawat.”

Mari kita lihat beberapa penyebabnya:

Kehamilan

Fluktuasi hormonal yang terjadi saat kehamilan dapat menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh, termasuk timbulnya jerawat. Ini mungkin hilang seiring dengan perkembangan kehamilan, atau bisa terbawa menjadi jerawat pascapersalinan.

Menopause

Menopause menyebabkan penurunan kadar estrogen dan peningkatan androgen, yang merangsang produksi minyak alami kulit kita. Lebih banyak minyak berarti lebih banyak jerawat.

Sindrom ovarium polikistik

Jerawat merupakan salah satu gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS), sejenis ketidakseimbangan hormon yang juga menyebabkan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan penambahan berat badan.

Orang yang menderita PCOS biasanya memiliki tingkat testosteron yang lebih tinggi dalam tubuhnya, yang dapat menyebabkan jerawat kistik yang menyakitkan, terutama di dagu dan rahang.

Stres

Stres dapat berdampak pada tubuh dalam berbagai cara, termasuk memperburuk masalah kulit yang sudah ada. Mengapa? Karena stres menyebabkan fluktuasi hormon – khususnya kortisol, yang dikenal sebagai “hormon stres”.

“Selain semua masalah lain yang ditimbulkannya, stres juga dapat memperburuk kondisi kulit apa pun,” Zamborsky menegaskan. “Menerapkan kebiasaan manajemen stres yang sehat dapat membantu kulit.”

Obat-obatan

Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi kulit .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com