Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Istri Tak Akur, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Anak Laki-laki

Kompas.com - 07/05/2024, 06:09 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Situasi ibu dan istri tidak akur dialami oleh sejumlah anak laki-laki ketika berumah tangga.

Relasi ini memang sangat kompleks. Normal jika kamu, sebagai anak laki-laki, mendambakan relasi ibu dan istri yang akur.

Namun, transisi dari satu situasi relasi dengan pasangan, menjadi suami dan istri, bisa jadi memengaruhi dinamika relasi anak laki-laki dengan ibunya, baik secara psikologis maupun emosional.

Baca juga: 5 Cara Menyelesaikan Konflik dengan Mertua 

Relasi kompleks tersebut tak jarang menyebabkan gesekan di antara keduanya dan membuat posisi menjadi sulit.

Bagaimana seorang anak laki-laki harus memosisikan diri ketika berada pada situasi tersebut? Berikut tipsnya, seperti dilansir dari Psychology Today.

Ibu dan istri tidak akur, anak laki-laki harus apa?

1. Mengelola ekspektasi

Redam harapan bahwa semua orang di sekitar kita akan akur dan hidup bahagia selamanya.

Terimalah kenyataan bahwa hidup ini tidak sempurna, begitu juga dengan orang-orang yang berada di sekitar.

Sayangnya, beberapa orang mengharapkan segala sesuatunya berjalan dengan sempurna. Mereka terkadang tidak bisa menerima kenyataan bahwa setiap orang yang mereka cintai dan mencintai mereka ternyata tidak mencintai satu sama lain.

 Baca juga: 5 Tips Menjalin Hubungan Harmonis Menantu dengan Mertua 

Bisa jadi relasi yang tidak akur tersebut ternyata karena alasan pribadi. Hal itu tidak memungkinkan salah satunya berbagi waktu dan perhatian dengan orang lain, termasuk orangtua pasangan.

Hal ini terkadang membuat orangtua cemburu dan merasa tergeser oleh orang baru yang tidak berasal dari keluarga mereka. Apalagi, seringkali orangtua merasaka sudah membesarkan sang anak dan mencurahkan perhatian terbaik sepanjang waktu.

Terkadang, mereka mungkin khawatir anak mereka terlalu terpengaruh dan/atau terpengaruh oleh pasangan mereka, meskipun sang anak sudah dewasa.

2. Ambil peran aktif sejak awal

Ambillah peran aktif sejak awal. Bicaralah secara terbuka dan terus terang tentang masing-masing orang sehingga ada tingkat keakraban ketika pasangan dan ibumu saling bertemu.

Meskipun mereka akan bersikap baik ketika bertemu, ingatlah bahwa orang-orang dari keluarga dan latar belakang berbeda mungkin memiliki sudut pandang dan pendapat yang berbeda pula.

Jadi, penting untuk mendiskusikan perbedaan-perbedaan ini sebelumnya sehingga kedua belah pihak dapat menerima satu sama lain, atau setidaknya tidak akan terkejut dengan pihak lainnya ketika bertemu.

Baca juga: Apa yang Sebaiknya Dilakukan jika Tak Suka dengan Ibu Mertua

Doronglah kesan keterlibatan dan rasa hormat di antara hubungan. Usahakan agar keduanya berusaha menyambut dan menerima satu sama lain, bahkan ketika mereka sebetulnya belum saling memahami atau setuju.

Intinya, jangan menunggu gesekan terjadi lebih dulu, terutama jika kamu sudah memprediksi masalah mungkin akan terjadi. 

3. Jangan berada di tengah-tengah

HIndari membiarkan diri berada di tengah-tengah dan membiarkan gesekan terjadi.

Untuk mencegahnya, kamu mungkin perlu bercakap dengan masing-masing dari mereka secara terpisah. Jelaskan bahwa kamu tidak berniat untuk menengahi perselisihan di antara mereka atau menafsirkan sudut pandang mereka yang berbeda.

Menetapkan batasan untuk diri sendiri sejak awal berpotensi menghindarkanmu dari kesulitan jangka panjang.

Baca juga: Riset Ungkap, Kehadiran Cucu Bikin Menantu dan Ibu Mertua Tidak Akur

Jika dibiarkan berlarut, kecil kemungkinan kita akan bisa menyelesaikan masalah antara ibu dan istri, kecuali jika ibu dan istrimu dengan sungguh-sungguh dan jujur bersedia terbuka untuk berdiskusi, serta berubah dalam hubungan demi kebaikan bersama.

Jika merasa kesulitan, jangan mencoba menangani dinamika itu sendiri. Bicaralah dengan terapis atau psikolog.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com