Kirim Ucapan Lebaran Lewat Media Sosial Kurangi Makna Bermaafan?

Keterbatasan jarak dan waktu kini bukan menjadi halangan untuk berkirim ucapan selamat Lebaran dan juga bermaafan. Berkat aplikasi percakapan di ponsel atau media sosial, kita bisa bersilaturahmi dengan kerabat atau teman secara virtual.

Kebiasaan mengirim ucapan hari raya di era digital memang lebih mudah. Kita menerima dan mengirim ucapan selamat hari raya secara masif, dengan pesan yang tidak personal dan ditujukan ke banyak orang.

Psikolog Rosdiana Setyaningrum mengatakan, perubahan tradisi mengirim ucapan secara virtual itu ibata dua sisi mata uang.

Di lihat dari sisi positif, permintaan maaf dengan gaya semacam itu bisa menjangkau banyak orang. “Kalau ada teman-teman tidak terjangkau, nah kita bisa kirimkan itu,” kata Rosdiana saat acara temu media yang diadakan Yogrt di kawasan SCBD, Jakarta, kepada Kompas Lifestyle, beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, makna silaturahmi bisa hilang bila ucapan itu dikirim dengan asal, tanpa mempertimbangkan kedekatan.

Menurut Rosdiana, permintaan maaf kepada teman dekat atau pun seseorang yang pernah Anda sakiti harus dilakukan secara personal. Meski lewat aplikasi teknologi, namun kalimat maaf bisa disusun sesuai dengan kedekatan dan tujuan.

“Kalau sama orang yang dekat atau pernah ada salah, enggak ada masalah kontak langsung dan kalau bisa langsung didatangi,” kata lulusan magister psikologi dari Universitas Indonesia ini.

Rosdiana menambahkan, jika hanya mengandalkan berkirim pesan di media sosial, makna bermaafan akan berkurang, selain itu ikatan pertemanan memudar. Teman dekat bukan tak mungkin akan menjauh satu per satu. “Sebagai mahluk sosial, kita kan butuh kedekatan dengan orang lain,” kata dia.