Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tenun Baduy yang Memikat Hati Lekat

Adapun Amanda merupakan pendiri rumah mode Lekat yang memang menggunakan tenun Baduy sebagai salah satu bahan rancangannya. Dari tenun Baduy itu, nama Amanda mulai harum di kalangan desainer Tanah Air juga internasional.

Dia membawa tenun Baduy yang sudah dikreasikan ke pagelaran internasional seperti London Fashion Week 2017 dan Paris Fashion Week 2017.

Tapi, bagaimana cerita Amanda bisa jatuh cinta dengan tenun Baduy? Adalah Don Hasman, fotografer dan peneliti Suku Baduy, yang memperkenalkan Amanda dengan tenun khas suku pedalaman Lebak, Banten tersebut. Amanda yang penasaran akhirnya memutuskan untuk meriset tenun tersebut dan masyarakat di dalamnya.

"Aku riset dan lihat pedalamannya gimana, dan nanya bagaimana kalau kita kerjasama, dan gimana kalau tenun mereka diolah lagi," kata Amanda kepada Kompas Lifestyle di Lekat, Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

Amanda yang mendalami fashion pun akhirnya jatuh cinta dengan tenun Baduy. Dia memilihnya menjadi ciri khas karya Lekat.

Untuk kualitas, menurut dia, tenun ini sangat baik karena memang lebih ringan. Pengerjaan tenun Baduy pun dianggap lebih cepat sehingga untuk produksi rancangan juga tak menghambat.

"Memainkan warnanya pun cukup enak. Terus bisa kombinasi gitu. Tidak seperti tenun lain, tenun Maumere misalnya, enggak bisa dipotong dan harus sesuaikan pola. Tapi kalau tenun Baduy bisa," ujar Amanda.

Amanda juga memaknai karyanya dengan tenun Baduy ini sebagai jalan untuk kembali ke kehidupan alam.

Sebenarnya masyarakat Baduy hanya mengenakan tenun pada acara-acara tertentu seperti pernikahan. Tenun juga biasa diwariskan ke generasi penerus. Berangkat dari situ, Amanda kemudian memilih model klasik di setiap rancangan tenun Baduy dari Lekat.

Klasik, menurut dia, bertahan lama dan dapat digunakan oleh beda generasi. "Enggak hanya umur tertentu, tua dan muda pasti bisa pakai," ujar Amanda.

Sejauh ini para penenun tradisional Baduy merespon positif usaha Lekat. Amanda pun melakuka pendekatan secara kekeluargaan. "Saya sampaikan 'ayo bu kita maju sama-sama dan bukan buat saya aja, tapi sama-sama'," kata Amanda.

Amanda juga mengaku masih ingin mengembangkan tenun Baduy, sehingga belum terpikirkan untuk menggarap tenun lain untuk rancangan Lekat. Dia melihat besarnya potensi tenun Baduy untuk dijadikan rancangan adibusana lainnya.

Bagi Amanda dan rumah rancangan Lekat, tenun Baduy adalah karya yang memikat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/09/18/140500620/tenun-baduy-yang-memikat-hati-lekat-

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com