Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Hadapi Milenial di Dunia Kerja...

Padahal, dunia kerja saat ini didominasi oleh dua generasi tersebut, di mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja generasi X sebesar 69.003.270; sedangkan generasi milenial dengan jumlah angkatan kerja sebesar 62.570.920.

Gesekan itu disebabkan beberapa hal, seperti pandangan negatif antara generasi. Misalnya generasi milenial kerap disebut terlalu bebas, berambisi besar, namun malas. Citra tersebut sebenarnya merupakan kesalahpahaman pandangan antar generasi semata. Bila tak diselesaikan, persoalan tersebut beresiko mengganggu, karena sebagian besar milenial akan angkat kaki dari perusahaan.

Menurut National Marketing Director Dale Carnegie Indonesia Joshua Siregar, milenial memiliki ciri khas pekerjaan yang didambakan, yakni yang berkaitan dengan perkembangan teknologi, pengembangan kreativitas, kesempatan mengeluarkan ide, hingga bisa berkontribusi ke masyarakat secara langsung.

Joshua membeberkan, ciri pekerjaan yang didambakan generasi milenial saat ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi, sehingga bila pekerjaan tersebut jauh dari teknologi maka kurang diminati.

Namun dambaan itu bisa menjadi bumerang. Sebab, bukan perkara mudah untuk merealisasikan keinginan tersebut di perusahaan-perusahaan saat ini.

Oleh karena itu, Joshua mengatakan perlu perubahan kultur perusahaan yang mencakup tiga hal yang sesuai dengan karakteristik milenial di dunia kerja.

Langkah pertama perusahaan agar cocok untuk generasi milenial adalah menyesuaikan kebijakan dan prosedur. Misalnya kebijakan jam kerja formal yang kurang cocok bagi pekerja milenial yang menyukai kebebasan. Juga benefit yang diberikan perusahaan karena kebanyakan milenial lebih suka mendapat bonus tunai dibandingkan fasilitas seperti mobil perusahaan dan fasilitas rumah.

"Nah ini yang perlu diseuaikan, tapi tetap sejalan dengan generasi X. Intinya sistem bisa merangkul kebutuhan antara kedua generasi," kata Joshua di The Akmani Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017).

Langkah kedua adalah dengan meningkatkan kualitas dan kapabilitas milenial. Sebab, keinginan milenial untuk diakui cukup besar. Atasan bisa sering memberikan saran hingga arahan yang berujung dengan rasa terhubung oleh milenial terhadap generasi di atasnya.

"Dengan training development bisa lebih banyak menarik milenial, sekaligus mempersiapkan milenial ini untuk duduk pada posisi depan nanti," ujar Joshua.

Hal ketiga yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan mengubah budaya komunikasi. Komunikasi dua arah penting untuk dilakukan dalam perusahaan. Menurut Joshua, selama ini generasi X menganggap pola komunikasi generasi milenial kurang responsif, egois dan susah diatur. Joshua mengingatkan bahwa isu komunikasi terjadi ketika yang lebih tua punya apriori terhadap yang lebih muda, begitu juga sebaliknya

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/10/18/061700820/tips-hadapi-milenial-di-dunia-kerja-

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com