Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaya Teatrikal dalam Peragaan Busana karya Murid Susan Budihardjo

Dipadukan dengan tata panggung dan pencahayaan yang dinamis, denyut nadi perkotaan yang penuh hiruk pikuk dan emosional benar - benar tergambarkan pada pertunjukan di panggung itu.

Namun, pertunjukan tersebut bukan sebuah pertunjukan drama teater, melainkan peragaan busana bernuansa teatrikal. Adalah Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo yang menggelar sebuah pertunjukan fashion drama bertajuk “Balance”.

Tema tersebut menggambarkan kisah tentang keseimbangan di tengah kegaduhan kota metropolitan yang dibagi ke dalam drama empat babak.

Peragaan busana koleksi terbaru tersebut turut menggandeng Denim Grandtex dan Yongki Komaladi Shoes untuk bekerjasama.

Sebanyak 120 set busana karya 43 siswa dan lulusan terbaik LPTB Susan Budihardjo dipertunjukkan oleh para model. Sedangkan para penari ikut unjuk kebolehan menjadi pengiring pergantian babak.

Babak pertama bertemakan “Architectural”. Warna-warna cerah yang dinamis dan modern dipadukan dengan monokromatis dan permainan bentuk. Menggambarkan gedung-gedung pencakar langit dan tata ibu kota serta para perempuan perkotaan yang sigap dan aktif.

Busana yang dihadirkan menonjolkan siluet rok bervolume dan ketat di badan. Diimbangi dengan gaun A-simetris, gaun bertali - temali, rok panjang, celana sebetis, hingga imbuhan bulu-bulu.

Gaya yang lebih dinamis dan enerjik ditunjukkan pada babak ketiga, yang bertemakan “communication”. Digambarkan lewat busana berbahan jeans mulai dari yang tipis dan jatuh melambai hingga jeans tebal nan kokoh.

Busana tumpuk - tumpuk juga banyak ditonjolkan pada babak ini. Menggambarkan dinamika kota besar dengan interaksi dan komunikasi yang begitu cepat.

Olah rasa dan emosi paling ditunjukkan pada babak terakhir, dengan tema “mind”. Lewat warna yang variatif dan segar serta fokus pada detail, pertunjukan fashion drama ini menunjukkan emosi para anak muda yang tegas dan tangguh.

Karya busana akhir babak dipadukan dengan persembahan akhir dari tiga desainer acakacak, Bella Scholastica, Olivia Sembiring dan Bunga Ludmila.

Ragam siluet dipertunjukkan. Mulai dari bustier yang dipadukan dengan celana palazzo dan ditutup jaket panjang hingga detail gambar pada busana yang menyuratkan dinamika emosi dalam kehidupan.

Nilai ketidaksetaraan atau inequality ditonjolkan dalam pertunjukan busana acakacak. Bella Scholastica menjelaskan, tema perbedaan atau ketidaksetaraan menjadi salah satu permasalahan yang disoroti saat ini.

Perbedaan yang terjadi di masyarakat kadang dijadikan sebuah permasalahan oleh segelintir orang. Isu itu kemudian dituangkan pada satu set karya busana.

“Karena mengangkat isu sosial, kami main kata-kata. Jadi sambil jalan, pergi, memakai baju, kita juga sambil memberi pesan - pesan sosial lewat busana,” ujar Bella.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/12/072013220/gaya-teatrikal-dalam-peragaan-busana-karya-murid-susan-budihardjo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke