Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Personal, Banyak Calon Pengantin Pilih Perhiasan "Custom"

Perhiasan pernikahan memang menjadi salah satu elemen penting saat hendak melangsungkan pernikahan. Selain dipakai untuk mempercantik penampilan, perhiasan juga membawa gengsi keluarga karena dijadikan mahar pernikahan.

Salah satu Founder Tulola Jewelry, Happy Salma mengatakan, pada awalnya Tulola hanya menyediakan perhiasan dengan desain khas. Namun, belakangan semakin banyak yang ingin memiliki perhiasan pernikahan yang lebih personal.

"Kayak Raisa, Sarah Sechan, kemarin teman-teman dekat saya. Lama-lama kok ternyata banyak yang ingin lebih personal, punya (desain) sendiri-sendiri," ujar Happy saat ditemui di gelaran Bridestory Fair 2018 di Grand Ballroom Sheraton Grand Jakarta beberapa waktu lalu.

Keinginan untuk memiliki perhiasan custom tersebut kemudian digabungkan dengan konsep perhiasan Tulola yang banyak terinspirasi dari alam.

Perhiasan yang dihasilkan akan memiliki nafas tradisional dengan tetap memiliki gaya kekinian.

"Jadi enggak mentang-mentang wedding semuanya (bergaya) klasik. Misalnya, ingin pernikahan memakai crown (mahkota) yang enggak kayak kerajaan banget tapi bisa pakai gaun atau baju tradisi. Jadi tradisinya ada, tapi kekiniannya juga dapet," tuturnya.

Ada pula perhiasan yang baru bisa diselesaikan selama dua minggu karena memiliki detail rumit. Selain itu, pengerjaan perhiasan Tulola dilakukan dengan tangan sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Selain estimasi waktu pengerjaan, Happy juga ingin agar pihaknya dan klien bisa berdiskusi lebih intens untuk menerjemahkan keinginan mereka lewat perhiasan.

"Biasanya lebih leluasa sebulan sebelumnya kalau bisa. Kita pasti ada revisi atau apa. Aku inginnya personal. Enggak cuma asal bikin," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/13/090900920/ingin-personal-banyak-calon-pengantin-pilih-perhiasan-custom-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke